Selasa 18 Mar 2014 14:10 WIB

Selangkah Lagi, Rusia Invasi Ukraina

Rep: Elba Damhuri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Russia's President Vladimir Putin (file photo)
Foto: Reuters/Aleksey Nikolsky/Ria Novosti
Russia's President Vladimir Putin (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Satu cita-cita Vladimir Putin, Presiden Rusia, yang berlum tercapai adalah membentuk Kerajaan Rusia baru. Kerajaan itu mencakup wilayah-wilayah eks-Soviet yang dihuni etnis Rusia dan bangsa Slavia.

Karena itu, kata Alexander J Motly, profesor politik di Universitas Rutgers Newark, Putin tidak akan segan-segan menginvasi Ukraina demi mencapai tujuan-tujuan itu. Sinyal kuat kemungkinan invasi itu, menurut Motly, muncul dalam jumpa pers Putin pada Selasa (4/3).

Putin menegaskan pemerintahnya memiliki hak untuk melindungi seluruh warga Rusia di semua wilayah di Ukraina. "Atas dasar itu, Rusia seolah memiliki cek kosong untuk menginvasi provinsi-provinsi lain di Ukraina yang ada warga Rusianya," kata Motly dalam ulasannya di CNN.

Warga Ukraina pun menyadari, jelas dia, bahwa invasi Rusia di Tanah Air mereka tidak akan terelakkan lagi. Jika ini terjadi, perang pun tidak terhindarkan dan ribuan orang akan meninggal.

Putin sudah menyiagan tank-tank tempur dan pasukannya di perbatasan Ukraina. Militer Rusia juga dilaporkan sudah menguasai Crimea jauh sebelum referendum digelar pada Ahad (16/3).

Menurut Motly, Hal terburuk sebagai kelanjutan krisis Crimea ini bisa terjadi. Putin tidak akan menghentikan segala aksinya di Crimea.  "Suatu hari, seperti diprediksi mantan penasihat ekonomi Putin, Andrei Illarionov, militer akan berderap memasuki Kiev," kata Motly.

Andrei mengundurkan diri sebagai penasihat ekonomi Putin menyusul tindak kekerasan atas protes di Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement