REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Hati-hati jika hendak ke Australia. Kejadian turbulensi dalam dunia penerbangan di Australia meningkat dua kali lipat musim panas ini dibanding tiga bulan sebelumnya. Angka kejadian ini juga jauh di atas rata-rata lima tahun yang tercatat. Hal ini disampaikan oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB).
Dilaporkan, terdapat lebih dari 120 turbulensi yang terjadi pada pesawat berkapasitas tinggi antara bulan Oktober dan Desember tahun 2013 lalu. Angka tersebut menurut ATSB menunjukkan peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Setiap musim panas, memang kita mendapat lebih banyak laporan tentang turbulensi. Tapi musim panas kali ini angka yang kita terima dua kali lipat," jelas Dr Stuart Godley, ketua tim riset ATSB baru-baru ini.
Turbulensi terjadi bila massa udara dengan kecepatan, arah atau temperatur yang berbeda saling bertemu.
Menurut Godley, saat ini masih sulit menentukan apa yang mengakibatkan peningkatan turbulensi.
"Selalu sulit memisahkan antara jumlah pelaporan dengan peningkatan jumlah kejadian sesungguhnya," jelasnya.
"ATSB memonitor laporan kejadian empat kali dalam setahun. Jadi, kita mencermati kwartal terakhir. Kita akan memonitor ini secara seksama di kwartal ke depan, dan juga di tahun-tahun ke depan, untuk melihat apakah angkanya terus meningkat."
ATSB menyatakan khawatir perihal kenaikan ini, karena turbulens adalah penyebab utama cedera saat terbang.
"Kru kabin seringkali berjalan dalam pesawat, dan sering mengalami cedera," ucap Godley.
"Tapi penumpang yang tak memakai sabuk pengaman juga bisa saja terlempar dari tempat duduknya. Kita pernah dengar ada yang terluka kepalanya karena terbentur tempat penyimpanan di atas tempat duduk, patah kaki, tulang punggung retak, pergelangan patah, dan sejenisnya, juga luka-luka," tambahnya.
Godley berkata bahwa bila angka turbulensi terus meningkat, jadwal penerbangan bisa saja berubah.
"Maskapai tak ingin mengalami turbulensi - mereka tak ingin penumpang dan petugas kabin terluka, jadi mereka akan berusaha sebisa mungkin menghindari turbulensi dan berusaha untuk tetap aman bila mereka tak sengaja mengalaminya," ucapnya.
ATSB menyatakan bahwa peningkatan ini adalah peringatan yang baik untuk tetap mengenakan sabuk pengaman saat terbang.