Selasa 18 Mar 2014 19:51 WIB

Pencarian MAS Diperluas, Hasil Nihil

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Joko Sadewo
Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Cina mengerahkan 21 satelitnya untuk melakukan pencarian MAS di wilayahnya. Sementara, Australia mengaku telah mempersempit wilayah pencariannya,  namun masih melakukan pencarian di perairan yang luasnya seukuran dengan Spanyol dan Portugal.

Cina telah mulai pencarian di koridor utara. "Sesuai dengan permintaan Malaysia, kami mengerahkan satelit dan radar untuk mencari di seluruh wilayah Cina di koridor utara dimana pihak Malaysia mengatakan kemungkinan pesawat tersebut telah terbang ke wilayah itu," kata juru bicara kementerian luar negeri Hong Lei.

Dilansir dari Reuters, Malaysia mengatakan pihaknya telah berunding dengan AS dan menteri-menteri Cina terkait pencarian hilangnya MAS. Misi pencarian ini melibatkan 26 negara yang wilayah cakupannya meliputi Asia dari laut Kaspia hingga Samudera Hindia Selatan.

Pihak penyidik sendiri meyakinkan bahwa di balik hilangnya pesawat ini, ada seseorang yang telah mengendalikan dan mengalihkan pesawat tersebut. Orang itu diyakini memiliki pengetahuan tentang Boeing 777-200ER dan navigasi komersial.

Namun, sejauh ini, menurut sumber dari pihak berwenang dari Cina dan keamanan negara Barat, pemeriksaan latar belakang setiap penumpang pesawat itu pun belum menunjukan adanya motif yang berhubungan dengan pembajakan ataupun tindakan kriminal lainnya, atau bahkan yang berkaitan dengan politik.

Sedangkan, Australia sendiri memimpin pencarian di wilayah selatan. Pihaknya mengatakan telah melakukan pencarian berdasarkan data satelit dan analisa cuaca. "Pencarian ini sama halnya seperti mencari jarum ditumpukan jerami," kata John Young, general manager divisi tanggap darurat dari otoritas keselamatan maritim Australia (AMSA).

"Pesawat itu bisa saja pergi ke arah utara atau selatan, dan jika mengarah ke selatan, ini merupakan perkiraan terbaik dari AMSA untuk melakukan pencarian," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement