REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Penyidik terus mencari tahu penyebab pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menyimpang dari jalurnya. Komunikasi terakhir pilot diharapkan dapat menjawabnya.
Pencarian awal di komputer dan surat elektronik pribadi pilot Malaysia Airlines Zaharie Ahmad Shah tidak menemukan apapun yang menunjukkan deviasi mendadak dari rute yang direncanakan. Simulator yang dimiliki Zaharie pun tidak menunjukkan adanya kesengajaan penyimpangan penerbangan.
Pejabat Amerika Serikat juga menyatakan telah meninjau percakapan kokpit antara pesawat dan pengendali lalu lintas udara. Pihaknya tidak mendengar adanya hal-hal mencurigakan yang membuat pesawat tersebut mengubah arah.
Dilansir CNN, Rabu (19/3), pemerintah Thailand menyatakan melihat kerlip radar yang berasal dari Malaysia Airlines, namun tidak melaporkannya karena 'tidak terlalu memperhatikan'. Pejabat militer tidak dapat memastikan apakah radar tersebut berasal dari MH370.
Pencarian kini diperluas dengan luasan area 7,7 kilometer persegi. Sebelumnya pencarian fokus pada Laut Cina Selatan. Kini, pencarian melewati seluruh Cina dan ke Samudera Hindia, termasuk Australia.