REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS-- Tak hanya kelompok militan Suriah yang diduga melakukan kejahatan perang, terkait konflik tiga tahun di Suriah. Penyelidikan PBB juga menunjukkan sejumlah daftar tersangka penjahat perang dari sisi pemerintah.
Ketua Komisi Penyelidikan PBB Paulo Pinheiro mengatakan pada Selasa (18/3), penyelidikan mengidentifikasikan unit-unit militer dan badan keamanan diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Bukti cukup kuat telah didapatkan, penyelidik tengah mempersiapkan dakwaan setelah babak baru kekejaman di Suriah.
"Dari daftar list pelaku yang kami sebut, berisi nama-nama mereka yang bertanggung jawab atas penyanderaan, penyiksaan dan eksekusi," kata Pinheiro.Daftar diantaranya berisi nama-nama kepala cabang intelijen dan fasilitas penahanan, di mana tahanan disiksa.
Ada pula nama-nama komandan militer yang terbukti menargetkan warga sipil, bandara tempat di mana serangan bom barel direncanakan dan dilaksanakan.
Dalam laporan terbarunya, komisi penyelidikan PBB di Suriah mengatakan pada periode 20 Januari-10 Maret ditandai dengan meningkatnya pertikaian.
Pasukan pemerintah Suriah juga terbukti menjatuhkan bom barel di Aleppo dan kota-kota lain. Ini membuat banyak korban sipil berjatuhan.