Kamis 20 Mar 2014 20:21 WIB

Pengguna Mobil Listrik di Perth Minta Fasilitas Pengisian Tenaga

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Para pengguna mobil listrik di Kota Perth, Australia Barat, meminta segera dibangun tempat-tempat pengisian tenaga listrik di 35 kota di negara bagian tersebut.  Bila permintaan mereka dikabulkan, mereka bisa melakukan perjalanan antarkota menggunakan mobil listrik dengan lebih leluasa. Lebih dari itu  akan ada 'jalan tol listrik' pertama di Australia.

Patti McBain adalah salah seorang pengguna mobil listrik, tepantya, jenis Ford Focus yang telah dimodifikasi. Jarak tempuhnya sekitar 125 kilometer.

"Kita harus mengisi tenaga dengan cara mencolok, tak bisa sekadar mampir di "pom bensin," ceritanya, baru-baru ini.

Saat ini, di Australia hanya ada 700 kendaraan tenaga listrik. Jumlah ini terbilang kecil bila dibandingkan 180 ribu di Amerika Serikat dan 21 ribu di Norwegia.

Menurut Kirsten Rose dari Asosiasi Energi Berkelanjutan, Australia lambat mengikuti tren mobil listrik ini karena kurang banyak kebijakan publik tentang mobil listrik. Australia harus mengikuti langkah Amerika Serikat dan Eropa, dan memperkenalkan insentif finansial bagi pengguna mobil listrik, bila ingin menyusul ketertinggalannya. 

"Di kota-kota kita, masalah kualitas udara dan polusi udara makin parah. Mobil listrik tak punya emisi, jadi ada manfaat kesehatan yang harus diperhitungkan," ucapnya.

Ketua Asosiasi Perdagangan Kendaraan Bermotor, Stephen Moir, mengatakan bahwa memang harga mobil listrik tengah menurun, tapi rata-ratanya tetap dua kali lipat dibanding mobil berbahan bakar bensin.

Asosiasi Kendaraan Listrik menyatakan bahwa memang biaya awalnya tinggi, tapi biaya perawatan mobil listrik amat murah.

"Biaya mengemudikannya kurang dari tiga sen per kilometer, sementara untuk mobil berbahan bakar bensin sekitar 12 sen," jelas Chris Jones, salah satu anggota asosiasi tersebut, "Bahkan, anda bisa menghasilkan tenaga listrik sendiri di atap, mengisi tenaga mobil, dan melakukan perjalanan secara gratis. Mobil listrik juga hampir tak butuh perawatan."

Menurut Asosiasi Kendaraan Bermotor, kurang banyak infrastruktur pengisian tenaga untuk publik di Australia. Ini merupakan sebab lain kurang populernya kendaraan listrik.

"Diramalkan pada tahun 2016 nanti 30 persen manufaktur dunia akan berfokus pada mobil listrik dan hibrida. Kita ketinggalan jauh dalam ini," ucap Moir.

Perkumpulan mobil listrik Australia Barat  saat ini melobi pemerintahan setempat untuk mendanai fasilitas pengisian tenaga listrik.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement