Jumat 21 Mar 2014 11:25 WIB

Bekas Tentara Australia Tewas Saat Bertempur di Suriah

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pemerintah Australia mengatakan, seorang bekas tentara Australia telah tewas ketika bertempur bersama pemberontak di Suriah. Disebutkan, Caner Temel dari Sydney menjadi tentara selama 17 bulan tapi kemudian absen tanpa cuti pada bulan September 2010.

Januari lalu ABC melaporkan, Temel tertembak di kepala oleh seorang sniper pemberontak setelah pengepungan lama di pinggiran kota Sareqeb, di selatan Aleppo.

Pemerintah mengatakan, sebagai tentara, pemuda 22 tahun itu berbasis di Brisbane. Dikatakan, ia pasti sudah dipecat dari militer setelah absen selama 28 hari. 

Asisten Menteri Pertahanan Stuart Robert mengatakan, Departemen Pertahanan masih mencari tahu kapan Temel meninggalkan Australia.

Tapi ABC mendapat informasi, antara Juni dan Agustus tahun lalu, Temel direkrut untuk bertempur melawan pemerintah Suriah untuk Al Qaeda dan afiliasinya, Jabha al-Nusra.

Robert mengatakan kepada ABC, Temel bekerja pada sebuah skuadron konstruksi ketika ia absen tanpa cuti dan pernah mendapat pelatihan dasar senjata dan bahan peledak.

Sebagian besar laskar asing yang pergi ke Suriah tidak mempunyai pengalaman tempur atau militer, sehingga seorang tentara terlatih merupakan asset berharga bagi kelompok-kelompok pemberontak.

Sejumlah warga Australia telah tewas di Suriah ketika mengantarkan bantuan atau bertempur untuk faksi-faksi dalam gerekan pemberontak.

Kematian Temel terjadi hanya beberapa hari setelah tewasnya pria Sydney Yusuf Ali dan isterinya Amira dekat Aleppo.

Roger Abbas, 23, seorang kickboxer terkenal dari Melbourne yang dilaporkan pergi ke Suriah untuk menjadi pekerja bantuan, menjadi terlibat dengan kelompok Jabhat al-Nusra, dan tewas Oktober 2012.

Satu lagi pria Melbourne, Yusuf Toprakkaya, ditembak mati oleh seorang sniper ketika bertempur bersama sebuah kelompok pemberontak Desember 2012.

Mustafa al-Majzoub dari Sydney tewas oleh roket ketika, menurut keluarganya, melakukan tugas kemanusiaan di Suriah, Agustus 2012.

Dan seorang pria Brisbane diduga menjadi pembom bunuh-diri Australia pertema, setelah meledakkan dirinya dan sejumlah tentara Suriah di sebuah pos keamanan September lalu.

Diduga puluhan warga Australia lainnya ikut bertempur di Suriah, sebagian telah mencapai posisi senior dalam kelompok-kelompok Islam militan.

Badan intelijen ASIO telah menyita paspor sejumlah warga Australia guna mencegah mereka pergi ke Suriah.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement