REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pengusaha Muslim memperkirakan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) akan meningkatkan pasar modal syariah di India dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini setelah investasi partisipatif mendapatkan tempat di negeri ini.
Perusahaan yang berbasis di India, ABZ Agro Foods, menyatakan saat ini sedang mencari investasi berbasis syariah. Investasi ini dilakukan untuk mendirikan pabrik daging kerbau di Bihar dengan biaya 265 juta rupee atau senilai 4,3 juta dolar AS.Direktur ABZ Agro Foods, Shahih Ahmad, berharap keberhasilan proyek mereka mendorong lebih banyak pengusaha melaksanakan usaha partisipatif.
Pemerintah India sejauh ini telah menawarkan subsidi 53 juta rupe untuk mendukung proyek. Sementara ABZ telah menanamkan dana sebesar 52 juta rupe.''Kami ingin memobilisasi dana untuk proyek melalui saham ekuitas dan investasi asing langsung yang diperbolehkan sesuai hukum India,'' tutur dia dikutip dari Arab News, Selasa (18/3).
India Forum for Interest Free Banking (IFIB) menjadi salah satu badan yang mempromosikan proyek kepada calon investor di Arab Saudi, Sekretaris Jenderal IFIB,V K Abdul Aziz, menyatakan undang-undang India memungkinkan pebisnis untuk memanfaatkan pendanaan Islami yang begitu besar.
"Semua agama termasuk Hindu,Kristen dan Islam melarang bunga, bahkan jika hanya satu persen,'' ujar dia, dilansir dari Arab News.
Ia pun berharap akan ada banyak perusahaan yang menggunakan pendanaan dari Timur Tengah. IFIB, ujar dia, telah mendapat ruang untuk memobilisasi dana dari seluruh Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan keuangan India untuk melaksanakan pengembangan dan perluasan proyek.
IFIB secara umum yakin jika proyek AZB berhasil dilaksanakan maka akan meningkatkan keuangan Islam di India. Sehingga mendorong lebih banyak pengusaha memanfaatkan fasilitas ini.