REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pengusaha muslim memperkirakan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) akan meningkatkan pasar modal syariah di India dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini setelah investasi partisipatif mendapatkan tempat di negeri ini.
Perusahaan yang berbasis di India, ABZ Agro Foods, menyatakan saat ini sedang mencari investasi berbasis syariah. Investasi ini dilakukan untuk mendirikan pabrik daging kerbau di Bihar dengan biaya 265 juta rupee atau senilai 4,3 juta dolar AS.
Direktur ABZ Agro Foods, Shahih Ahmad, berharap keberhasilan proyek mereka mendorong lebih banyak pengusaha melaksanakan usaha partisipatif. Khususnya memanfaatkan dana bebas bunga yang tersedia di India dan Timur Tengah,'' tutur dia dikutip dari Arab News, Selasa (18/3).
Selain itu usaha tersebut, tutur dia akan membantu memobilisasi dana dari masyarakat atau badan yang tak ingin berurusan dengan bunga. Selain itu juga tentu memberikan kontribusi untuk meningkatkan ekonomi riil di India.
Ia mengaku lebih memilih pembiayaan syariah, meski mendapat penawaran pinjaman dari beberapa bank komersial. Alasannya, karena keyakinan dalam Islam mencegah dia berurusan dengan bunga. Ia pun menekankan bahwa investor dalam proyek itu akan mendapat keuntungan baik, tidak kurang dari 27 persen.
Apalagi proyek ini akan menguntungkan warga Bihar, khususnya penduduk miskin. ''Pemegang saham dalam proyek ini kami anggap sebagai mitra,'' tutur dia.