REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott Kamis mengatakan bahwa pesawat Orion Angkatan Udara Australia telah dialihkan untuk menemukan benda-benda yang diduga pesawat MH 370 Malaysia Airlines dan diharapkan segera tiba di daerah perairan Samudera Hindia selatan.
Abbott telah berbicara dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengenai perkembangan baru itu, sementara memperingatkan terhadap penarikan kesimpulan apapun mengenai pencarian.
"Kita harus ingat tugas menemukan benda-benda ini akan sangat sulit dan itu mungkin ternyata bahwa benda itu tidak berhubungan dengan pencarian penerbangan MH370," kata Abbott, seperti dilaporkan Australia Associated Press.
Dalam pernyataan di parlemen, Abbott mengatakan citra satelit baru menunjukkan dua kemungkinan benda di laut dan pesawat Orion Australia sedang dalam perjalanan ke daerah itu.
"Setelah pengulasan spesialis citra satelit ini, dua benda yang mungkin berhubungan dengan pencarian telah diidentifikasi," kata Abbott.
Pesawat P3 Orion Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF) dilaporkan telah dikirim Kamis oleh Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) dan Pusat Koordinasi Penyelamatan Australia (RCC Australia) setelah AMSA melaporkan dua benda yang mungkin berkaitan dengan pesawat MH370 Malaysia Airlines yang hilang itu.
Orion diikuti oleh tiga kapal lain dan akan tiba di lokasi dalam beberapa jam berikutnya.
RCC Australia AMSA akan menggelar konferensi pers pada pukul 15.30 AEST dan terus mengkoordinasikan pencarian untuk penerbangan Malaysia hilang itu.
Kegiatan pencarian ekstensif terus dilakukan sepanjang Kamis di Samudera Selatan India oleh RSA Wilayah.
Lima kapal dagang menanggapi siaran untuk pengiriman yang dikeluarkan oleh RCC Australia pada Senin malam.
Empat kapal dagang telah transit melalui wilayah selama dua hari terakhir dengan kapal kelima diharapkan tiba di daerah.
Xinhua telah berbicara dengan seorang juru bicara AMSA i daerah yang sangat terpencil.
"Ini adalah operasi pencarian menantang dan AMSA terus merasa sangat khawatiran atas nasib para penumpang dan awak penerbangan yang hilang itu," kata juru bicara tersebut.