REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Operasi pencarian puing diduga menjadi bagian pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 yang hilang dilanjutkan pada Jumat (21/3) ini.
"Pencarian hari ini direncanakan memanfaatkan empat pesawat militer, termasuk dua Orion RAAF, yang ditugaskan oleh Lembaga Keselamatan Kelautan Australia untuk melakukan pencarian di daerah 23.000 kilometer, sekitar 2.500 kilometer di sebelah barat-daya Perth," kata Lembaga Keselamatan Kelautan Australia (AMSA) di dalam siaran pers.
Daerah tersebut sama dengan daerah pencarian yang dilakukan pada Kamis (20/3) oleh pesawat AMSA.
AMSA menyatakan satu kapal dagang masih berada di daerah pencarian dan satu lagi kapal dagang dalam perjalanan ke daerah itu dan diperkirakan tiba Jumat malam, demikian laporan Xinhua.
Secara keseluruhan, enam kapal dagang telah membantu pencarian tersebut sejak pemberitahuan kepada pelayaran dikeluarkan oleh AMSA pada Senin malam.
Pada kamis dua pesawat Orion AP3C milik Angkatan Udara Kerajaan Australia, dan satu pesawat Orion P-3K2 milik Angkatan Udara Kerajaan Selandia Baru dimanfaatkan, selain satu pesawat Hercules C-130J milik RAAF.
Akibat daya pandang terbatas karena awan gelap dan hujan, tak ada temuan yang diperoleh dalam operasi pencarian pada Kamis.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Kamis, memberitahu parlemen "informasi baru dan dapat dipercaya" telah muncul dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan Nomor Penerbangan MH370.
AMSA mengonfirmasi bahwa lembaga tersebut telah menerima penilaian ahli mengenai citra satelit komersial tentang beberapa benda yang diduga bisa menunjukkan "ladang puing" dari pesawat tersebut. Benda itu terapung sekitar 2.500 kilometer di sebelah barat-daya Perth, Australia.