Jumat 21 Mar 2014 09:00 WIB

Turki Akan Lindungi Makam Bersejarah di Suriah Dengan Operasi Militer

 Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.
Foto: AP
Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA- Turki mungkin mempertimbangkan operasi militer terbatas di Suriah guna melindungi Makam Suleyman Shah jika makam bersejarah itu diserang, kata Menteri Energi Turki Taner Yildiz, Kamis (20/3).

"Itu adalah tanah Turki. Angkatan Bersenjata kita mesti memastikan keamanannya," kata Yildiz dalam satu wawancara televisi, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. "Jika perlu, operasi mungkin jadi pembahasan, tapi itu takkan berskala besar."

Pernyataan menteri Turki tersebut adalah tanggapan terhadap pemimpin oposisi utama di Turki Partai Rakyat Republik, Kemal Kilicdaroglu --yang belum lama ini menyatakan Pemerintah Turki dapat melancarkan operasi militer di Suriah dalam waktu dekat.

Makam Suleyman Shah, yang berada di Kota Aleppo di Suriah, dekat perbatasan Turki, dianggap sebagai Wilayah Turki, menurut Kesepakatan Ankara. Kesepakatan itu dicapai antara Prancis dan Turki pada 1921, ketika Suriah berada di bawah kekuasaan Prancis. Daerah seluas 25 kilometer tersebut kini dijaga oleh tentara Turki dan bendera Turki dikibarkan di sana.

Suleyman Shah adalah kakek dari Osman I, pendiri Usmaniyah (Ottoman). Makam itu dibangun pada akhir Abad 13 dan runtuh pada 1922. Turki telah lama menjadi pengeritik Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak perang Suriah meletus tiga tahun lalu. Negara tersebut telah menampung lebih dari 700.000 pengungsi Suriah.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement