Sabtu 22 Mar 2014 19:54 WIB

Manusia Bisa Bedakan Satu Triliun Jenis Bau

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Kemampuan penciuman manusia ternyata bisa membedakan setidaknya satu triliun jenis bau-bauan. Kemampuan ini jauh di atas perkiraan sebelumnya yang hanya mencakup sekitar 10 ribu jenis bau.

Demikian terungkap dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Science pekan ini.

Anggapan sebelumnya, bahwa manusia hanya bisa membedakan 10 ribu bau pertama kali disebutkan tahun 1920an, dan tidak didukung data apapun. Untuk studi baru ini, sebanyak 26 sukarelawan diminta membedakan antara tiga botol campuran bau - dua di antaranya mengandung bau yang sama, dan satu berbeda.

Masing-masing sukarelawan membuat 264 perbandingan semacam itu.

Para peneliti menggunakan komponen aroma yang berasal dari bahan-bahan perasa dan pewangi untuk membuat campuran-campuran dalam percobaan itu. Contohnya vanila, mint, apel, dan juga bau kurang sedap. 

Namun, bila digabungkan menjadi campuran 10, 20 atau 30 molekul, semuanya bercampur menjadi ramuan pengabur khusus indera penciuman.

"Saat kita mulai menggabungkan, kita menggambungkan itu semua dengan intensitas setara, hingga seluruh bau dilarutkan hingga intensitas serupa," jelas Andreas Keller, pemimpin penelitian ini, dari Rockefeller University, New York, belum lama ini.

Menurut Keller, eksperimen ini menunjukkan bahwa saat dua campuran memiliki perbedaan setidaknya 50 persen dibanding yang lain, para sukarelawan bisa membedakan satu sama lain.

"Kita hitung berapa campuran yang mungkin dibuat, di mana masing-masing campuran yang digunakan memiliki perbedaan 50 persen dibanding yang lain. Jawabannya: satu triliun," ucap Keller.

Maka, jumlah satu triliun tersebut menggambarkan kemampuan penciuman manusia.

Penelitian ini awalnya dilakukan karena Keller beberapa kali melihat angka 10.000 jenis bau dikutip di berbagai artikel dan buku pelajaran, namun Ia merasa angka itu salah.

Keller mengaku tak terkejut dengan tingginya angka tersebut.

"Ada mitos bahwa manusia memiliki indera penciuman yang buruk...sebenarnya tidak, hanya saja, kita tak menggunakan indera itu untuk apa-apa," ucapnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement