REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Israel dituding melakukan upaya pembersihan etnis dan penerapan politik aparteid atas Palestina. Itu dilakukan dengan mengubah demografi dan mengabaikan hak mukim warga Palestina di Jerusalem.
Pakar hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Richard Falk (82), Jumat (21/3) mengungkapkan Israel mengkampanyekan pembersihan etnis dan penerapan kebijakan aparteid.
''Realitas di lapangan semakin buruk ditinjau dari sisi hukum internasional maupun dari sudut pandang warga Palestina,'' kata Profesor emeritus bidang hukum Universitas Princeton itu.
Bulan ini masa tugaS Falk sebagai bagian Dewan Pengawas HAM PBB untuk Palestina akan berakhir. Falk bertugas mengawasi kondisi HAM di wilayah Palestina yakni Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Jerusalem Timur.
Sejak bertugas pada 2008, Falk mengatakan Israel membangun lebih banyak permukiman di wilayah Palestina yang memicu 'desakan kolektif', penghancuran rumah-rumah dan menimbulkan tekanan yang semakin besar di Gaza.
Ia juga menuding Israel terus berupaya mengubah komposisi etnis secara sistematis dan kontinyu di Jarusalem Timur dengan mengabaikan izin mukim warga Palestina, membangun aneka properti dan membiarkan bangunan liar milik warga Israel.
''Ini diskriminasi sistematis atas identitas basis etnis dengan menciptakan demografi berbeda di Jerusalem,'' kata Falk mendefinisikan 'pembersihan etnis', seperti dilansir Arabnews, Jumat (21/3).