REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Konvoi bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pertama dari Turki ke Suriah tertahan, Jumat (21/3), setelah 24 jam misi kemanusiaan yang telah lama dinantikan baru berjalan. Petugas pemberi bantuan menyalahkan Pemerintah Suriah atas hambatan administratif yang mereka alami.
Bantuan untuk Suriah baru diizinkan bulan lalu setelah Dewan Keamanan PBB mencapai Suriah dan meminta semua pihak untuk membuka akses kemanusiaan.
PBB menyampaikan delapan dari 79 truk yang membawa obat-obatan, makanan, dan alas tidur bagi warga suku Kurdi di Qamishli berhasil melintas sebelum blokade Ketika koordinator konvoi meminta izin pemerintah Suriah di pos pemeriksaan.
‘’Kami telah mendapat persetujuan pemerintah Suriah. Tapi, Jumat adalah akhir pekan dan perbatasan ditutup,’’ kata Koordinator Kemanusiaan Regional PBB, Niger Fisher, Jumat (21/3). Kamis merupakan hari libur di Suriah, tapi pemerintah sudah menyurati pos pemeriksaan untuk membuka perbatasan.
Bantuan melalui jalur udara memakan biaya besar dengan kapasitas terbatas. Namun program pangan dunia (WFP), badan PBB untuk pengungsi (UNHCR), dan badan kesehatan dunia (WHO) berharap konvoi bantuan-bantuan penting dapat menjangkau lebih dari 50 ribu orang.