REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Satu orang tewas tertembak dalam unjuk rasa anti kudeta hari ketiga di Kairo. Meski dilarang beroperasi, Ikhwanul Muslimin dan Koalisi Nasional Pendukung Legitimasi menyerukan unjuk rasa 11 hari untuk menyuarakan anti kudeta.
Setidaknya satu orang tewas ketika ribuan pengunjuk rasa anti kudeta turun ke jalan di pusat ibukota Mesir. Koalisi Nasional Pendukung Legitimasi menyampaikan Mustafa Kamal Yassin (20 tahun) tewas tertembak saat masa pengunjuk rasa dibubarkan oleh pihak keamanan.
Gelombang protes nasional di Kairo sudah berlangsung sejak peringatan tiga tahun referendum amandemen konstusional pada Rabu lalu.
Para pengunjuk rasa mengawali aksi berjalan kaki di permukiman warga miskin di Kairo. ''Warga menyemangati para pengunjuk rasa dari balkon-balkon rumah meraka,'' demikian dikutip Washington Post, Jumat (21/3).
Aljazirah melansir, dalam demonstrasi yang berlangsung di Distrik Haram di selatan Kairo dan di El Mohandiseen, Jumat (21/3), para pengunjuk rasa yang pro Ikhwanul Muslimin mengacungkan empat jari dan meneriakkan slogan yang mengekspresikan perlawanan atas pemerintah yang disokong militer.
Jumat (21/3) lalu merupakan hari ketiga kampanye 11 hari yang digulirkan Aliansi Nasional Pendukung Legitimasi. Aliansi ini merupakan koalisi kelompok-kelompok anti kudeta yang bergabung dengan pergerakan Ikhwanul Muslimin.