REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khalid bin Ahmad Al Khalifa, Jumat (21/3) mengatakan Ikhwanul Muslimin bukan hanya menimbulkan ancaman bagi negaranya tapi juga mempengaruhi kestabilan Arab Saudi, Mesir dan Uni Emirat Arab.
"Bahrain akan menangani setiap ancaman dari Ikhwanul Muslimin, yang telah ada di banyak negara di seluruh dunia, dengan cara yang sama negara ini menangani setiap potensi ancaman terhadap kestabilan dan keamanannya,'' kata Sheikh Khalid yang dikutip oleh kantor berita Bahrain.
"Apa pun yang menimbulkan ancaman bagi keamanan dan kestabilan negara saudara Arab Saudi dan UAE secara langsung mempengaruhi kestabilan dan keamanan Bahrain dan sebaliknya. Siapa pun yang bertanggung jawab atas semua itu tak diragukan lagi adalah musuh kami," katanya sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.
Awal Maret, Arab Saudi bersama Uni Emirat Arab dan Bahrain memanggil duta besar mereka dari Qatar, pendukung utama Ikhwanul Muslimin di Teluk, karena bantuan Doha bagi mereka yang menimbulkan ancaman terhadap keamanan dan kestabilan negara Dewan Kerja Sama Teluk.
Arab Saudi dan Mesir telah memasukkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Mantan presiden Mesir Muhammad Mursi --yang dipilih secara demokratis-- berasal dari organisasi tersebut.