REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok gerilyawan Yaman pada Sabtu (22/3) membom pipa distribusi minyak mentah yang merupakan Komoditas ekspor utama di negara tersebut. "Aksi pengeboman ini memaksa arus minyak harus dihentikan," kata seorang sumber kepada Reuters.
Jaringan pipa minyak dan gas Yaman telah berulang kali disabotase oleh gerilyawan atau suku yang marah sejak aksi-aksi protes anti-pemerintah menciptakan kekosongan kekuasaan pada tahun 2011. Pengeboman tersebut menyebabkan kelangkaan bahan bakar dan pemotongan pendapatan ekspor untuk negara miskin itu.
Pipa utama minyak mentah membawa sekitar 70 ribu-110 ribu barel per hari (bph) minyak mentah ringan ke terminal ekspor Marib di Laut Merah. "Pipa ini diserang oleh warga suku. Kerusakan cukup besar dan aliran minyak tampaknya dihentikan," kata sumber yang menolak disebut jatidirnya tersebut.