REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Michelle Obama yang berkunjung ke Tiongkok, Minggu, mengadakan pertemuan dengan para pendidik setempat beserta keluarganya, dalam acara yang diselenggarakan di Kedutaan besar AS dengan pengawalan keamanan yang ketat.
Dua orang di depan kedutaan langsung meneriakinya ketika iring-iringan mobil masuk, sementara polisi dan pria berseragam baju hangat abu-abu berlari untuk menundukkan mereka. Belum jelas apa yang diteriakkannya.
Michelle Obama melakukan lawatan seminggu ke Tiongkok untuk masalah pendidikan dan hal-hal "ringan" lainnya.
Para pejabat AS menegaskan bahwa kunjungan Ny. Obama disertai oleh dua putri dan ibunya sama sekali tidak akan menyinggung masalah politik.
Sejak tiba di ibu kota pada Kamis malam, ia bermain tenis meja dengan para pelajar serta berkeliling di Kota Terlarang dengan timpalannya Peng Liyuan.
Namun secara singkat pada Sabtu pagi ia sempat menyentuh masalah politik ketika berpidato di Stanford Center Universitas Peking, dengan menyerukan kebebasan yang lebih luas.
"Seperti kata suami saya, kami menghormati keunikan budaya dan masyarakat lain," kata Ny. Obama di depan kerumunan sekitar 200 mahasiswa, kebanyakan berasal dari AS.
"Namun ketika kita bisa menampilkan diri sendiri secara bebas, dan memegang keyakinan yang kita pilih, mempunyai akses informasi yang terbuka -- kami yakin itu adalah hak asasi yang sama dimana pun, itu adalah hak setiap manusia di bumi ini," katanya.
"Kita percaya bahwa semua orang mempunyai peluang untuk mencapai keinginannya seperti saya mendapatkannya di AS."
Pidato tersebut kebanyakan ditujukan untuk menyemangati mahasiswa AS yang menempuh pendidikan di Tiongkok.
Ia memuji prakarsa "Kekuatan 100.000" yang diumumkan Presiden Obama ketika berkunjung ke Beijing pada 2009.
Program itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan keberagaman sosial-ekonomi warga As yang belajar di Tiongkok.
Setelah berpidato Michelle Obama mengadakan pertemuan dengan sekelompok mahasiswa AS, kemudian bersama keluarganya berwisata ke Istana Musim Panas, bekas gerbang kekaisaran yang terletak tidak jauh dari Universitas Peking.
Dalam pidato pembukaan pada diskusi dengan kalangan pendidik pada Minggu pagi, ia menegaskan "pendidikan sangat penting bagi saya".
"Ini sangat pribadi, sebab saya tidak akan menjadi seperti sekarang ini jika orang tua saya tidak menanamkan dan mendorong saya untuk bersekolah baik-baik," katanya.
Michelle Obama menurut rencana akan pergi ke Tembok Besar di pinggiran Beijing pada Minggu sore.
Ia juga akan mengunjungi kota di utara, Xian, tempat yang terkenal sebagai tempat peninggalan sejarah prajurit tembikar selain itu juga berencana ke Chengdu di barat daya, kawasan yang menjadi habitat panda.