Ahad 23 Mar 2014 21:06 WIB

Armada Pencarian MH370 Ditambah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Mansyur Faqih
Menteri Transportasi dan Pertahanan Malaysia dalam konferensi pers hilangnya Malaysia Airlines, Ahad (9/3).
Foto: Edgar Su/Reuters
Menteri Transportasi dan Pertahanan Malaysia dalam konferensi pers hilangnya Malaysia Airlines, Ahad (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pencarian objek diduga puing Malaysia Airlines MH370 di perairan Samudra Hindia 2500 km dari Perth terus dilakukan dengan intensif, Ahad (23/3). Apalagi, Australia Cina dan Prancis telah mengantongi citra satelit yang menunjukan objek mencurigakan di daerah tersebut.

Armada untuk membantu pencarian pun ditambah di bawah komando Australia dari sebuah pangkalan militer di dekat kota barat daya Perth. Hingga saat ini, armada yang siap antara lain Australia yang mengirimkan empat jet non militer, dua pesawat militer P3 Orion dan kapal suplai milik angkatan laut HMAS Success. 

Cina pun mengirim dua pesawat Ilyushin IL-76, kapal perang Kunlunshan, Haikou dan Qiandaohu serta kapal pemecah es salju Snow Dragon.

Jepang mengirim dua pesawat P3 Orion, Selandia baru dengan satu pesawat militer P3 Orionnya. Serta Amerika Serikat dengan satu pesawat militer P8 Poseidon. 

Dalam konferensi pers yang dilakukan di Kuala Lumpur, Ahad, Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein mengatakan kapal Cina telah tiba di Perth. Selanjutnya, akan melakukan operasi pencarian besok mulai pukul 05.00 dan 06.00 waktu setempat.

Sementara pesawat Australia akan melakukan pencarian visual. "Pada pukul 02.30 waktu Malaysia, para pejabat Australia telah memberitahu bahwa mereka tidak melihat hal yang baru mengenai MH370 di sana," kata dia dikutip dari The Straits Times.

Tambahan kapal dari India milik angkatan laut India P-8 Poseidon dan pesawat C-130 milik angkatan udaranya dilaporkan telah meninggalkan bandara Subang hari ini. Kapal itu akan bergabung untuk operasi pencarian di bagian utara koridor selatan. Operasi ini akan dipimpin oleh Indonesia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement