Ahad 23 Mar 2014 23:47 WIB

Satelit Prancis Temukan Obyek Mencurigakan, Diduga MH370

Rep: Nora Azizah/ Red: Hazliansyah
Sebuah objek yang terekam oleh satelit,dan diduga pesawat Malaysia Airlines MH370, dirilis oleh Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA).   (Reuters/Australian Maritime Safety Authority)
Sebuah objek yang terekam oleh satelit,dan diduga pesawat Malaysia Airlines MH370, dirilis oleh Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA). (Reuters/Australian Maritime Safety Authority)

REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS -- Satelit milik negara Prancis dikabarkan menangkap gambar yang diduga terkait dengan pesawat Malaysia Airlines MH370. Obyek terlihat mengambang di Samudera Hindia Selatan. 

Kementerian Luar Negeri Perancis mengatakan, radar dari satelit menggema dan menemukan puing baru sekitar 2.300 kilometer dari Perth. Pihak Perancis sudah memberitahukan hal tersebut pada Malaysia, dikutip dari Reuters, Ahad (23/3). 

Sebelumnya, Cina dan Australia melalui satelitnya juga menemukan obyek mencurigakan di samudera tersebut. Australia menemukan obyek di jarak 2.500 kilometer sebelah Barat Daya dari Perth. Sedangkan Cina sekitar 120 kilometer arah selatan. 

"Pagi ini Malaysia mendapat gambar satelit dari Prancis di bagian selatan samudera," kata Menteri Transportasi Malaysia. 

Pihak Malaysia akan segera menyampaikan kabar tersebut pada tim penyelamatan Australia. 

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan, harapan semakin terlihat dalam membaca jejak pesawat. Setelah adanya temuan dari Cina dan Australia, Prancis juga mampu melacak puing-puing yang diduga kepingan pesawat MH370. 

Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) menambahkan, area pencarian ditutupi kabut laut. Khususnya di wilayah barat. Kondisi baik untuk pencarian adalah saat siang hari. 

Pihak AMSA akan melanjutkan pencarian. Pihak militer Cina juga sudah bergabung dengan pesawat IL-76, dan Jepang dengan pesawat P-3C. Saat ini pencarian Malaysia Airlines sudah memasuki minggu ketiga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement