Senin 24 Mar 2014 01:24 WIB

Epidemi Ebola Melanda Guinea

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Virus Ebola (ilustrasi).
Foto: Wikipedia.org
Virus Ebola (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL – Merebaknya demam berdarah Ebola di wilayah selatan Guinea mendorong organisasi medis internasional Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF) segera melakukan respons darurat.

Sebanyak 24 dokter, perawat, spesialis logistik, kebersihan, dan sanitasi MSF sudah berada di negara tersebut, dan beberapa staf tambahan akan memperkuat tim dalam beberapa hari ke depan.

MSF telah mendirikan ruang isolasi untuk kasus-kasus yang dicurigai di Guéckédou, berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, dan juga di Kota Macenta serta Nzérékoré di wilayah selatan negara tersebut.

“Unit isolasi sangat penting untuk mencegah menyebarnya penyakit yang sangat menular tersebut,” ujar dr Esther Sterk, penasihat pengobatan penyakit tropis MSF dalam siaran pers yang diterima ROL, Ahad (23/3).

Staf spesialis menyediakan perawatan bagi para pasien yang menampakkan tanda-tanda terinfeksi. Dengan bantuan komunitas setempat, tim darurat MSF juga berfokus pada upaya aktif mencari orang-orang yang mungkin telah terinfeksi melalui kontak dengan pasien-pasien yang sudah teridentifikasi terkena Ebola.

MSF mengirim 33 ton pasokan barang ke Guinea dengan pesawat sewaan yang berangkat dari Belgia dan Prancis, membawa obat-obatan, peralatan medis dan berbagai perlengkapan yang diperlukan untuk mengisolasi pasien, menerapkan prosedur sanitasi dan melindungi tim.

Sampai saat ini, sebanyak 49 kasus terduga telah didata oleh Kementerian Kesehatan. Enam kasus sudah dikonfirmasi dan 29 orang meninggal.

Demam berdarah Ebola adalah penyakit yang langka dan serius yang menyebar dengan cepat melalui kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Penyakit ini bisa ditularkan melalui darah dan cairan tubuh dan kerap kali fatal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement