Senin 24 Mar 2014 08:50 WIB

Area Pencarian MH370 Diperluas, Cuaca Laut Memburuk

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Muhammad Hafil
    Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.
Foto: AP Photo/Australian Maritime Safety Authority
Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak kapal di dalamnya, diperluas hari ini, Senin (24/3). Hujan dan angin telah menjadi hambatan selama pencarian termasuk pada hari ini.

Berdasarkan informasi dari citra satelit Prancis, wilayah pencarian diperluas di area selatan Samudra Hindia dari 59 ribu kilometer persegi menjadi 68.500 kilometer persegi. Luas wilayah ini mencakup lokasi objek mencurigakan yang ditangkap satelit Prancis Jumat lalu.

Dua pesawat Cina Chinese Ilyushin IL-76 bergabung dalam pencarian mulai hari ini, berangkat dari Perth. ''Menambah jumlah pesawat yang membantu dari delapan menjadi sepuluh,'' kata AMSA seperti dikutip dari AP. Cuaca di sekitar area diramalkan akan memburuk karena hujan.

Menteri Transportasi Australia Warren Truss mengatakan pada radio Perusahaan Broadcasting Australia pencarian akan terus dilanjutkan. ''Ini akan lebih menantang, tapi kita akan tetap melakukannya,'' kata Truss sebelum pesawat pencari pertama meninggalkan pelabuhan Perth.

Truss menjelaskan area baru pencarian ditentukan berdasarkan satelit Prancis yaitu 850 kilometer sebelah utara dari area pencarian sebelumnya. Area tersebut adalah area yang berbeda dan diidentifikasi sebagai area dimana banyak pesawat melaluinya. 

''Kita harus memeriksanya, sekecil apa pun informasi yang datang pada kita. Kita harus fokus pada segala usaha,'' katanya. Ia mengatakan akan ada lingkaran angin topan di atas pantai barat laut Australia  yang patut diwaspadai. ''Mungkin ini akan kurang menguntungkan,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement