REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Komandan pangkalan udara Belbek dekat Sevastopol, Kolonel Yuliy Mamchur ditahan setelah serangan pasukan pro Rusia terhadap basis udara Ukraina Sabtu lalu. Ahad (23/3) waktu setempat, Presiden sementara Ukraina Oleksandr Turchynov menyerukan untuk pembebasannya.
Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Mamchur diculik oleh pasukan pro Rusia. Namun ia tidak dapat memastikan di mana Mamchur ditahan. Politikus pemimpin oposisi pemerintah Vitali Klitschko mengatakan, Ahad, Mamchur sedang ditahan oleh militer Rusia di penjara Sevastopol, Crimea yang merupakan basis dari armada Laut Hitam Rusia.
Rusia secara resmi telah menganeksasi Crimea pekan lalu. Pada Ahad, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bendera Rusia kini berkibar di 189 fasilitas militer di Crimea. Namun hal tersebut tidak menentukan apakah setiap operasi militer Ukraina masih ada di bawah kontrol Ukraina.
Rusia telah mengerahkan ribuan pasukan di daerah yang dekat perbatasan Ukraina. Hal ini mengundang kekhawatiran besar akan memicu kerusuhan di timur sebagai dalih untuk melintasi perbatasan. Pada Ahad, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov dikutip oleh kantor berita Rusia mengatakan jumlah pasukan Rusia di daerah perbatasan Ukraina tidak melebihi batas perjanjian internasional.