REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akhirnya menyampaikan kabar yang ditunggu-tunggu mengenai pesawat Malaysia Airlines MH370. Najib mengatakan bahwa MH370 memang telah terbang menyusuri koridor selatan dan berakhir di bagian selatan Samudra Hindia.
Dia mengatakan pihak Malaysia Airlines telah menginformasikan hal ini kepada para keluarga penumpang dan awak pesawat itu. Najib tidak merinci penyebab pesawat itu bisa sampai sejauh itu menyimpang dari jalurnya, namun dia berjanji untuk menggelar jumpa pers esok.
Berikut keterangan lengkap Perdana Menteri Malaysia dalam jumpa pers, seperti dikutip dari laman Sidney Morning Herald.
"Malam ini saya telah dibriefing oleh wakil-wakil Badan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris/Air Accidents Investigation Branch (AAIB). Mereka menginformasikan pada saya bahwa Inmarsat, perusahaan Inggris yang menyediakan data satelit yang menunjukkan koridor utara dan selatan, telah melakukan kalkulasi lebih jauh mengenai data tersebut.
Memakai satu pola analisis yang tak pernah digunakan sebelumnya dalam penyelidikan kasus semacam ini, mereka bisa lebih menyingkapkan jalur penerbangan MH370.
Berdasarkan pada analisis terbaru mereka, Inmarsat dan AAIB telah menyimpulkan bahwa MH370 telah terbang di sepanjang koridor selatan, dan posisi terakhirnya di tengah-tengah Samudera Hindia, sebelah barat Perth.
Ini lokasi yang terpencil, jauh dari kemungkinan adanya situs pendaratan. Untuk itu dengan kesedihan dan penyesalan yang mendalam saya harus menginformasikan kepada Anda bahwa menurut data baru ini, penerbangan MH370 berakhir di selatan Samudra Hindia.
Kami akan menggelar konferensi pers besok dengan rincian lebih jauh. Untuk sementara waktu, kami ingin menginformasikan kepada Anda perkembangan baru ini pada kesempatan awal. Kami membagi informasi ini sebagai bagian dari komitmen pada keterbukaan dan penghormatan kepada para keluarga (penumpang pesawat), dua prinsip yang menuntun penyelikan ini.
Malaysia Airlines telah berbicara kepada para keluarga penumpang dan awak untuk menginformasikan perkembangan ini. Bagi mereka, beberapa pekan terakhir telah memilukan; Saya paham kabar ini pasti sulit (diterima). Saya meminta media untuk menghormati privasi mereka, dan memberi mereka ruang yang mereka perlukan pada masa yang sulit ini."