Selasa 25 Mar 2014 00:45 WIB

Ini Penilaian Malaysia Airlines Terhadap Co-pilot MH370

Rep: fuji pratiwi/ Red: Muhammad Hafil
    Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.
Foto: AP Photo/Australian Maritime Safety Authority
Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Co-pilot Malaysia Airlines (MAS) MH370, Fariq Abdul Hamid, teruji lulus semua kriteria dan memiliki kapasitas menerbangkan pesawat 777-200 ER.

Direktur Eksekutif MAS Ahmad Jauhari Yahya, Senin (23/3), memastikan Fariq sudah memenuhi ketentuan sebagai penerbang sejak pertama kali masuk MAS.

Kantor Berita Malaysia Bernama melansir, Ahmad Jauhari menekankan Fariq (27 tahun), bergabung di MAS sejak 2007 dan berpengalaman terbang 28 ribu jam. Pilot yang terbang bersama Fariq, Kapten Kapten Zaharie Ahmad Shah, merupakan pilot penguji yang lebih berpengalaman dari Fariq.

‘’Pelatihan MAS sangat ketat. Ini penerbangan keenam Fariq yang tidak membutuhkan daftar co-pilot,’’ kata Ahmad di Putra World Trade Center (PWTC). 

Tentang isi kargo, Ahmad Jauhari menekankan MH370 tidak membawa barang berbahaya dan semua mekanisme pengemasan sudah sesuai standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

‘’Pesawat membawa kotak buah-buahan, 200 kilogram baterai lithium yang tidak berbahaya untuk peralatan elektronik yang akan dirakit di Cina,’’ kata dia.

MH370, yang membawa 227 penumpang dan 12 awak kabin, terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. MH370 menghilang dari radar sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 12.41 waktu setempat pada 8 Maret lalu. MH370 dijadwalkan mendarat di Beijing pada 6.30 (waktu Malaysia) di hari yang sama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement