REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Direktur Eksekutif Malaysia Airlines (MAS) membantah tudingan MAS tidak mengikuti prosedur operasional standar (SOP) saat pesawat maskapai mengalami kecelakaan beberapa kali kecelakaan.
Pada 21 Maret lalu, MH114 terbang dari Malaysia menuju Karhmandu tertabrak sekawanan burung. Ketika itu pesawat terbang mendekati bandara internasional Tribhuvan.
‘’Pilot sudah mengikuti SOP. Ia segera mengabari pusat kontrol lalu lintas udara (ATC) dan mengumpulkan laporan insiden,’’ kata Ahmad, seperti dikutip Bernama, Senin (23/3).
Ia juga mengungkapkan kecelakaan pesawat MH006 rute Kuala Lumpur-Incheon, Korea Salatan terpaksa mendarat di bandara internasional Hong Kong karena kendala teknis pada 23 Maret.
Tim SAR yang terlibat dalam pencarian pesawat MH370 yang jatuh 8 Maret lalu mengatakan operasi pencarian MH370 merupakan yang terbesar dalam sejarah dengan melibatkan 27 negara. Pencarian pesawat yang harusnya mendarat di Beijing itu juga telah memakan waktu lebih dari dua pekan.
MH370, yang membawa 227 penumpang dan 12 awak kabin, terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. MH370 menghilang dari radar sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 12.41 waktu setempat pada 8 Maret lalu. MH370 dijadwalkan mendarat di Beijing pada 6.30 (waktu Malaysia) di hari yang sama.