REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Liu Rusheng (77 tahun) selamat dari enam kali kejadian yang hampir menewaskannya. Pertama saat ia masih bayi. Ia ditinggalkan orang tuanya yang menyelamatkan diri saat terjadi invasi Jepang atas Cina.
Beberapa tahun kemudian saat kanak-kanak, ia nyaris tewas setelah tertabrak truk ketika belajar mengendarai sepeda. Ia juga nyaris tenggelam saat berenang bersama teman-temannya. Liu juga pernah mengalami tiga kali serangan jantung.
Seniman kaligrafi Cina ini bahkan menuliskan kisah-kisahnya itu dalam situs pribadinya. ‘’Setelah lolos beberapa kali dari maut, saya makin menikmati dan menghargai hidup,’’ tulis Liu seperti dikutip The Sydney Morning Herald, Senin (24/3).
Pada 8 Maret lalu, Liu dan istrinya Bao Yuan-hua (73 tahun) bertolak dari Kuala Lumpur menuju Beijing menggunakan pesawat Malaysia Airniles (MAS) MH370. Liu merupakan penumpang tertua di antara 239 orang yang berada dalam pesawat Boeing 777 itu.
Liu merupakan salah satu dari 34 seniman Cina yang terbang ke Malaysia untuk menggelar pameran kaligrafi dan lukisan. Meski posisi terakhir MH370 telah ditemukan di barat Perth di selatan Samudera India, keadaan Liu dan 17 rekannya sesama seniman belum bisa ditentukan.
‘’Ia merupakan panutan di antara para seniman sebab ia menguasai teknik yang sangat bagus. Ia juga disenangi banyak orang,’’ kata Ketua Asosiasi Seni dan Kaligrafi Cina, Ma Yongan kepada Wall Street Journal
Senin (24/3), Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan Bidang Investigasi Kecelakaan Udara Inggris (AAIB) dan Organisasi Satelit Maritim Internasional (Inmarsat) menyimpulakn posisi terakhir pesawat MH370 berada di selatan Samudera India. ''Lokasinya terpencil, jauh dari titik landasan yang memungkinkan untuk mendarat,'' kata Najib.