Selasa 25 Mar 2014 14:48 WIB

Suplai Gas Global Akan Meningkat

Gas alam di Mesuji yang diduga gas metan beracun
Foto: Istimewa/Endra Zulkarnain
Gas alam di Mesuji yang diduga gas metan beracun

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Di tengah lesunya perekonomian global, suplai gas diperkirakan masih akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Peningkatan produksi terutama akan terjadi di Australia, Afrika Timur, Amerika Utara, Rusia, dan Indonesia.

Presiden Perusahan Nasional Minyak, Gas, dan Metal (JOGMEC) Jepang, Hirobumi Kiwano, mengatakan tingginya permintaan dari negara-negara konsumen mendorong pesat kenaikan pasokan tersebut. "Revolusi teknologi pada temuan shale gas pun ikut mendongkrak kenaikan suplai dari negara-negara itu," kata Kiwano di sela Konferensi dan Pameran Gastech 2014 di Seoul, Korea Seatan, Selasa (25/3).

Meskipun ada ironi soal struktur harga dan kontrak gas, Jepang menganggap kepastian kenaikan pasokan ini menjadi kabar baik. Jepang sendiri menginginkan adanya perubahan struktur harga dan berniat mencari penyuplai baru dari negara-negara lain.

Jepang mengandalkan pasokan gas alam dan LNG untuk membangkitkan industri dan manufaktur mereka. Selama lebih dari lima dekade, negeri matahari itu mengimpor gas alam dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Elba Damhuri dari Seoul, Korea Selatan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement