REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA-- Setelah 17 hari raib tak tentu dimana keberadaannya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akhirnya menyatakan Malaysia Airlines MH370 mengakhiri perjalanan di Samudra Hindia, Senin (24/3) malam. Meski demikian pencarian terus dilakukan untuk menentukan keberadaan black box MH370.
Dilansir dari AP, seharusnya black box masih dapat mengirim sinyal hingga 30 hari setelah kejadian hilang maupun kecelakaan. Para ahli mengatakan black box masih bisa dideteksi hingga 45 hari kemudian, berdasarkan ketahanan baterai black box pada saat terjadi kecelakaan.
Tanpa black box, seperti akan sulit untuk menginvestigasi dan menentukan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat. Terlebih, MH370 masih diliputi misteri mengapa ia terbang ke Samudra Hindia. ''Kita harus beruntung. Kita berpacu dengan waktu untuk menemukan sinyal black box selama masih berfungsi,'' kata mantan anggota U.S. National Transportation Safety Board, John Goglia.
Untuk menangkap sinyal, para pencari akan menggunakan alat pendeteksi sinyal teknologi tinggi milik angkatan laut AS. Satu alat penentu lokasi sinyal milik angkatan laut tersebut telah menuju lokasi pencarian. Alat ini akan digunakan di bawah air dan bisa mendeteksi sinyal ping black box dari jarak 2 mil tergantung keadaan perairan juga topografi.
Namun jika sinyal tidak dapat dideteksi, pencarian akan dilakukan dengan alat semacam sonar sistem yang menggunakan sinar X dan diarahkan pada dasar lautan. Alat ini bisa ditempelkan pada kapal layar maupun kapal selam yang dapat menyelam hingga dasar laut untuk memproyeksi area. Cara ini dahulu pernah dilakukan untuk menemukan Air France 447 yang jatuh di pantai Atlantik pada 2009.