REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ratusan orang terdiri dari kerabat dan sahabat penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 mendatangi Kedutaan Besar Malaysia di Beijing pada Selasa (25/3) pagi waktu setempat.
Mereka, yang sebagian besar melakukan aksi jalan kaki, datang untuk mengungkapan rasa marah dan frustrasi terhadap pemerintah Malaysia yang dinilai tidak memberikan informasi terpercaya soal nasib pesawat yang sudah hilang dua pekan tersebut.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak pada Senin (24/3) malam mengumumkan, MH370 diyakini jatuh di Samudra Hindia bagian Selatan. Asumsi itu didapat dari hasil analisa yang dilakukan Inmarsat, perusahaan Inggris yang menyediakan data satelit dari wilayah utara dan selatan bumi. Namun, hingga saat ini belum ada bukti fisik yang mendukung kesimpulan tersebut.
"Saya sangat marah," ungkap salah satu anggota keluarga penumpang MH370 yang ikut dalam aksi tersebut kepada wartawan seperti dikutip CNN. Ia merasa "tidak ditunjukkan bukti" bahwa pesawat pengangkut 239 penumpang itu jatuh ke Samudra Hindia.
"Jika Anda menemukan sesuatu, ok kami menerimanya," kata dia. "Tapi tidak ada. Hanya dari data, hanya dari analisa."