REPUBLIKA.CO.ID, -- Cina tidak hanya menghadapi masalah polusi udara dan air. Negari Tirai Bambu itu juga tengah berperang menghadapi polusi tanah.
The Chinese Academy of Sciences mengatakan polusi tanah semakin parah sejak tahun 1994 dan 1995. Bahkan, di beberapa wilayah seperti pesisir timur yang padat penduduk, tanah terkontaminasi dengan logam berat seperti kadmium, timbal, merkuri dan arsen. Logam berat ini menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia .
Dilansir dari laman Nikkei, Departemen Pertanahan dan Sumber Daya Alam Cina mengatakan, sekitar 8,2 juta hektar lahan pertanian di Tiongkok diduga tercemar. Luasan lahan tercemar itu merupakan 2,5 persen dari keseluruhan lahan pertanian yang ada disana.
Namun Kementerian Perlindungan Lingkungan baru-baru ini merilis data yang menunjukkan bahwa sekitar 24,7 juta hektar atau 8,3 persen dari lahan pertanian telah terkontaminasi polutan berbahaya.
Ada kekhawatiran yang berkembang di masyarakat bahwa kandungan logam di dalam tanah itu akan berdampak pada padi dan tumbuhan lain yang ditanam disitu.
Pemerintah Cina sedang berupaya untuk menghilangkan polutan tanah. Ditargetkan, pada 2017 tanah di Tiongkok telah 'bersih' dari cemaran zat-zat berbahaya tersebut.