REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Identifikasi final dari puing Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia akan membutuhkan waktu sekitar 24 jam karena cuaca di lokasi memburuk, Selasa (25/3). Hal ini dikemukakan oleh tim pencari Australia.
"Hingga puing benar-benar ditemukan, semuanya masih spekulasi," kata Menteri Pertahanan Australia David Johnston kepada wartawan seperti dikutip dari The Straits Times. Jarak yang ditempuh dari Perth ke lokasi penemuan pun cukup jauh, diperkirakan seperti jarak dari Perth ke Victoria.
"Kita bukan mencari jarum dalam jerami. Saat ini kita masih mencari jeraminya," tambahnya.
Sementara di Kuala Lumpur, Malaysia telah menentukan nasib akhir MH370. Dalam konferensi pers Selasa, Kepala Maskapai Malaysia Airlines, Md Nor Yusof mengatakan semua pihak harus menerima kenyataan pahit bahwa MH370 telah raib dan tak satu pun penumpang selamat. CEO MAS Ahmad Jauhari Yahya juga menyatakan keprihatinannya pada kecelakaan tersebut.
"Kami merasakan kesedihan karena penumpang MH370 pada 8 Maret lalu tidak bisa bertemu keluarganya lagi," kata dia.
Di lain pihak, keluarga para penumpang masih tidak percaya dengan pernyataan Malaysia. Keluarga penumpang asal Cina marah dan protes di kedutaan Malaysia di Cina. Puluhan anggota keluarga menuduh pihak maskapai mencurangi mereka. "Malaysia, kembalikan keluarga kami!" kata mereka sambil pawai membawa baner dan spanduk.
Polisi bersenjata berjaga-jaga di luar kedutaan untuk mencegah mereka memasuki gedung. Seorang wanita bermarga Zhang mengaku masih optimis terhadap keberadaan keluarganya yang merupakan penumpang MH370. "Kami telah menunggu selama 18 hari dan kami masih menunggu, berapa lama lagi kalian akan menahannya?" kata dia dikutip dari Reuters.
Pihak kedutaan Malaysia mengatakan mereka masih mencoba mengurus aksi ini. Di luar kedutaan para pengunjuk rasa mengenakan kaos seragam sambil membawa tulisan-tulisan. "MH370, Jangan membuat kami menunggu terlalu lama", "1,3 miliar orang menunggu untuk menyambut pesawat", "Semoga selamat MH370, kembalilah ke rumah" adalah beberapa tulisan dari spanduk yang di bawa para anggota keluarga.