Selasa 25 Mar 2014 19:34 WIB

Malaysia: Kami Tidak Menyembunyikan Informasi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Malaysia's Prime Minister Najib Razak makes an announcement on the latest development on the missing Malaysia Airlines MH370 plane at Putra World Trade Center in Kuala Lumpur March 24, 2014.
Foto: Reuters/Edgar Su
Malaysia's Prime Minister Najib Razak makes an announcement on the latest development on the missing Malaysia Airlines MH370 plane at Putra World Trade Center in Kuala Lumpur March 24, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegaskan Malaysia sama sekali tak ada berniat menyembunyikan informasi terkait pesawat Malaysia Airlines MH370 kepada keluarga maupun pihak berwenang lain.

''Prioritas kami ketika diberitahu tentang lokasi di Samudra Hindia, kami langsung fokus melakukanpencarian di sana,'' kata Najib, Selasa (25/3)

Ia mengatakan, satu-satunya cara mengetahui apa yang terjadi pada MH370 adalah dengan menemukan black box. ''Belum ada teori yang bisa dibuktikan,'' tambahnya dikutip dari The Straits Times.

Pada Senin malam, ia mengumumkan bahwa MH370 mengakhiri perjalanan di selatan Samudra Hindia. Karena tidak ada tempat memungkinkan untuk mendarat, diperkirakan semua penumpang tidak selamat. ''Tidak ada waktu untuk mempolitisasi isu, ini waktunya kita tunjukan solidaritas dengan keluarga korban,'' katanya lagi.

Pejabat tinggi maskapai yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan Malaysia Airlines tidak ingin berspekulasi tentang apa yang terjadi dengan pesawat. Mereka menolak untuk menjawab pertanyaan tentang investigasi pada kru pesawat. ''Yang berhak menjawabnya adalah para penyidik,'' katanya.

Selama ini, Malaysia terus memanen kritik dari berbagai pihak. Najib dikritik karena terlalu cepat mengumumkan pesawat hilang di laut padahal satu puing pun belum ditemukan. Menteri Luar Negeri Cina juga mendesak Kuala Lumpur menyerahkan data-data yang mereka gunakan untuk menentukan 'nasib akhir' para penumpang yang dinyatakan tak satu pun selamat.

Malaysia Airlines juga dikritik karena cara penyampaian 'berita duka' tersebut pada Senin malam hanya melalui pesan singkat (SMS). Pihak maskapai mengonfirmasi bahwa sebagian besar keluarga penumpang sebenarnya telah dihubungi melalui telepon secara langsung.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement