Selasa 25 Mar 2014 20:56 WIB

Mimpi New York Capai Kemandirian Pangan

Lahan Hijau New York, AS.
Lahan Hijau New York, AS.

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Kebutuhan pangan warga dunia terus meningkat. Wajar, mengingat populasi manusia juga terus bertambah.

New York misalnya, ibukota ekonomi AS ini juga memiliki populasi yang sangat padat. Ini artinya, kebutuhan akan pangan di sana juga besar. Bagaimana solusinya?

Lembaga Riset, Terreform Research Group melaporkan New York membutuhkan setidaknya 4 juta hektar lahan pangan produktif. Lahan tersebut cukup untuk menghasilkan makanan yang dibutuhkan.

"Yang menjadi masalah, New York merupakan negara bagian dengan ruang terbuka yang terbatas. Ini merupakan tantangan untuk pemenuhan kebutuhan pangan mandiri," kata laporan tersebut seperti dilansir thehuffingtonpost.com, Selasa (25/3).

Solusinya, kata lembaga tersebut, sederhana. Keberadaan pencakar langit yang menjulang tinggi kuncinya. Skenarionya, lahan yang tersisa pada menara bisa dimanfaatkan untuk pertanian.

Presiden sebuah perusahaan desain, Michael Sorkin membenarkan itu. "Kita punya solusinya, yakni pemanfaatan gedung, lingkungan, ruang hijau dan blok," kata dia.

Dalam bayangan Sorkin, setiap bangunan yang berdiri pada atapnya dibuat semacam 'lahan' pertanian. Di sana, masyarakat New York bisa menanam komoditas yang disasar untuk pemenuhan kebutuhan gizi.

Juga jeda antara jendela dan teras yang bisa dimanfaatkan untuk menanam. Begitu pula dengan ruang terbuka, dan mungkin saja media luar ruang yang biasa untuk menaruh papan iklan bisa dimanfaatkan.

Yang menarik dari konsep ini, pemanfaatan ruangnya memang maksimal. Persoalannya, dengan aktivitas warga New York yang luar biasa, apakah lahan-lahan itu sempat terurus. Namanya juga andai, tak ada salahnya kan.

Bagaimana dengan Jakarta?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement