REPUBLIKA.CO.ID, RUSIA -- Ilya Ponomaryov adalah seoarang ahli fisika dan pebisnis minyak dari Perusahaan Yukos. Ponomaryov menentang Presiden Rusia Vladimir Putin terkait upaya aneksasi Crimea oleh Pemerintah Rusia. Dia tidak hanya sekali menyampaikan kritikannya kepada Putin, seperti yang dilansir World Bulletin.
Ponomaryov adalah salah satu tokoh demonstran penentang Putin pada musim dingin tahun 2011-2012. Dia juga pernah dikecam parlemen pada 2012 karena menyebutkan Pemerintah Rusia merupakan tempat pencuri dan penipu.
“Aneksasi Crimea bukanlah kepentingan Rusia karena akan membawa Ukraina dalam genggaman mantan musuh Perang Dingin NATO dan para pemimpin di Kiev akan memanfaatkan permusuhan Moskow ini,” ujar Ponomaryov.
Ponomaryov mengatakan, ada jalan untuk meraka selamat dari buruknya perekonomian sebagai ombak sentimen patriotik. Lebih banyak bukti dari agresi Rusia terhadap Crimea akan sangat membantu memobilisasi meskipun itu palsu.
Di luar parlemen, Ponomaryov tidak sendirian. Ada sebuah universitas negeri bergengsi Rusia yang mendukung perjuangan Ponomaryov. Hal ini terbukti dari tindakan universitas yang memecat seorang professor filsafat karena membandingkan tindakan Moskow dengan aneksasi Nazi Jerman kepada Austria pada tahun 1983.
Pemilik Perusaahan Yukos Mikhail Khodorkovsky yang telah menghabiskan 10 tahun dipenjara dan kehilangan perusahaannya saat digulingkan oleh Putin., dia juga telah menyerang Kremlin atas kebijakan Ukraina.
“Rusia tidak memiliki strategi yang jelas sejak penggulingan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich oleh pihak Moskow,” lanjut Ponomaryov.
Ponomaryov melanjutkan bahwa Putih bertaruh Yanukovich akan digulingkan dan sekarang saya ingin menunjukan hal-hal hanya untuk keuntungannya saja. “Respon Rusia untuk peristiwa ini bukanlah strategi yang lebih meluas, melainkan strategi untuk melihat reaksi Ukraina khususnya reaksi emosional.”