Rabu 26 Mar 2014 22:09 WIB

Inmarsat Tolak Bergabung dengan Tim Ahli Malaysia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Malaysia Airlines di Bandara Internasional Perth, Australia.
Foto: AP/Greg Wood
Pesawat Malaysia Airlines di Bandara Internasional Perth, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perusahaan Inggris Inmarsat menolak permintaan tim tingkat tinggi Malaysia untuk bergabung dalam pertemuan pengarahan kepada kerabat penumpang di Beijing.

"Inmarsat bekerja sama dengan Badan Investigasi Kecelakaan udara (AAIB) dalam penyelidikan langsung ini. Karena itu tidak dapat bergabung dalam diskusi terkait situasi penerbangan Malaysia," kata perusahaan Inmarsat dalam pernyataannya, seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (26/3).

Sebelumnya dilaporkan, para kerabat dari penumpang Cina akan mendapatkan informasi sekali dalam lima hari dari tim tingkat tingkat Malaysia yang beranggotakan lima orang. Tim tersebut beranggotakan pilot MAS Lim Jit Koon dan pejabat penerangan sipil senior Ahmad Nizar Zolfakar.

Di tempat lain, otoritas Australia sendiri belum mengkonfirmasi adanya penampakan puing yang ditemukan di selatan Samudera Hindia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement