REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perusahaan Inggris Inmarsat menolak permintaan tim tingkat tinggi Malaysia untuk bergabung dalam pertemuan pengarahan kepada kerabat penumpang di Beijing.
"Inmarsat bekerja sama dengan Badan Investigasi Kecelakaan udara (AAIB) dalam penyelidikan langsung ini. Karena itu tidak dapat bergabung dalam diskusi terkait situasi penerbangan Malaysia," kata perusahaan Inmarsat dalam pernyataannya, seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (26/3).
Sebelumnya dilaporkan, para kerabat dari penumpang Cina akan mendapatkan informasi sekali dalam lima hari dari tim tingkat tingkat Malaysia yang beranggotakan lima orang. Tim tersebut beranggotakan pilot MAS Lim Jit Koon dan pejabat penerangan sipil senior Ahmad Nizar Zolfakar.
Di tempat lain, otoritas Australia sendiri belum mengkonfirmasi adanya penampakan puing yang ditemukan di selatan Samudera Hindia.