Kamis 27 Mar 2014 05:07 WIB

Pidato Obama Soal Ukraina Lemahkan Dolar

Rep: satya festiani/ Red: Taufik Rachman
Dolar AS
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK – Nilai tukar dolar AS melemah terhadap yen menyusul pidato Presiden AS Barack Obama yang menyoroti masalah geopolitik di Ukraina. Sementara itu, stimulus yang dilakukan Cina telah meningkatkan nilai tukar mata uang negara-negara berkembang.

Dalam pidatonya di Brussels, Obama mengatakan, isolasi terhadap Rusia akan semakin dalam serta sanksi akan melebar jika negara tersebut bersikeras pada keputusannya yang menyatukan Crimea dan Rusia. Pernyataan tersebut meningkatkan permintaan akan yen.

“Pernyataan Obama merupakan pengingat bahwa tekanan geopolitik masih menjadi risiko bagi pasar uang,” ujar Direktur BK Asset Management di New York Kathy Lien, Rabu (26/3).Kekhawatiran yang melingkupi Timur-Barat juga telah membuat mata uang Rusia jatuh terhadap dolar AS.

Di saat yang sama, stimulus yang dilakukan Cina membantu menguatkan mata uang negara-negara berkembang, seperti Turki, Chili dan Afrika Selatan.Data minggu ini menunjukan pertumbuhan manufaktur di Cina yang lebih lemah daripada yang diperkirakan mengalami kontraksi dalam tiga bulan pertama.

Hal tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa stimulus yang dilakukan pemerintah akan mendorong ekonomi negara tersebut.Nilai tukar dolar AS terhadap yen tercatat melemah 0,22 persen 102,03 yen per dolar AS.

Euro melemah terhadap dolar sebesar 0,25 persen menjadi 1,37 dolar AS per euro. Dolar AS melemah 1 persen terhadap peso menjadi 553,38 peso per dolar AS. Dolar AS tercatat melemah terhadap lira dan rand masing-masing sebesar 1 persen dan 0,54 persen menjadi 2,18 lira per dolar AS dan 10,67 rand per dolar AS. Sementara itu, dolar AS menguat 0,12 persen terhadap rouble menjadi 35,52 rouble per dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement