Kamis 27 Mar 2014 06:19 WIB

Masih Ada Potensi Terorisme di Insiden MH370

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pesawat Malaysia Airlines di Bandara Internasional Perth, Australia.
Foto: AP/Greg Wood
Pesawat Malaysia Airlines di Bandara Internasional Perth, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Meskipun Otoritas Malaysia menyatakan pesawat Malaysia Airlines MH370 telah jatuh ke Samudera Hindia, namun puing pesawat hingga kini belum ditemukan.

Menteri Pertahanan Amerika dan Inggris pun mengatakan belum dapat mengenyampingkan potensi adanya tindakan terorisme dalam kasus ini.

Di Pentagon, Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond mengatakan, pihaknya belum dapat mengenyampingkan apapun saat ini. "Hingga kami menemukan kotak hitam yang belum diketahui keberadaannya," lanjutnya.

"Pencarian masih berlanjut dan kami membantu pencarian. Kami hanya berharap kami dapat berhasil menemukan bukti penting dari insiden ini," katanya.

Pernyataannya ini juga didukung oleh Menteri Pertahanan Chuck Hagel. "Saya rasa saat ini kita tidak dapat mengesampingkan apapun. Kita harus melanjutkan pencarian dan AS berkomitmen untuk melakukannya," katanya.

Sebelumnya, Otoritas Keamanan Maritim Australia mengatakan pencarian masih berjalan. Terdapat enam pesawat militer, lima pesawat sipil, serta lima kapal dalam pencarian di wilayah Australia.

HMAS Success juga masih berada di wilayah sekitar 2500 km dari Perth. Begitu juga dengan kapal pemecah es milik Cina, Xue Long.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement