Kamis 27 Mar 2014 15:42 WIB

Pencarian 122 Objek Puing MH370 Nihil

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Muhammad Hafil
    Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.
Foto: AP Photo/Australian Maritime Safety Authority
Australian Maritime Safety Authority (AMSA) menunjukkan perkiraan posisi objek mengapung yang diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di selatan Samudra India.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pencarian 122 objek diduga puing Malaysia Airlines MH370 yang terlihat dalam satelit kemarin tidak membuahkan hasil, Kamis (27/3). Cuaca buruk yang meliputi hujan lebat, angin kencang dan awan rendah menghambat pencarian sehingga tim pesawat pencari harus kembali ke markas dalam beberapa jam.

Juru Bicara The Australian Maritime Safety Authority (AMSA) Sam Cardwell mengatakan ada 11 pesawat yang diarahkan ke tempat pencarian di 2.500 kilometer sebelah selatan Perth. Namun area tersebut sedang dilanda cuaca buruk sehingga penglihatan terbatas. Sehingga pencarian dibatalkan.

Cardwell mengatakan tiga pesawat yaitu P-8 Poseidon, P-3 Orion dan jet Gulfstream telah mencapai lokasi tersebut sebelum pengumuman pembatalan dikeluarkan. Tiga pesawat ini akan tetap berada di sana untuk melakukan pencarian dengan dua armada lain yang menyusul. ''Mereka di sana sekitar dua jam tapi mereka tidak menemukan apa pun,'' kata Cardwell.

Sebenarnya armada berniat berada di sana lebih lama tapi itu pun sia-sia. Pasalnya penglihatan sangat terbatas. Dalam pesan di akun Twitter AMSA, cuaca buruk diperkirakan akan terjadi selama 24 jam. Kelanjutan pencarian akan menunggu perkembangan kondisi cuaca di lokasi.

Armada pesawat pencari telah menyisir koridor udara Perth selama kurang lebih satu minggu untuk mencari objek mencurigakan yang tertangkap satelit. Citra satelit terakhir menunjukan ada sekitar 122 objek mencurigakan mengapung di perairan dekat lokasi pencarian sebelumnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement