Jumat 28 Mar 2014 03:40 WIB

Korut: Presiden Korsel Tukang Ngoceh

Park Geun hye
Foto: atlanticsentinel.com
Park Geun hye

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara pada Kamis mengeluarkan sebuah serangan pribadi yang "pedas" terhadap Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye. Korut menuduhnya telah melanggar moratorium dengan melakukan penghinaan kelewat batas dan berperilaku seperti petani perempuan "tukang oceh".

Serangan pribadi yang dikeluarkan Korut itu merujuk pada pidato Presiden Park dalam KTT tentang keamanan nuklir di Den Haag, Belanda, pada Senin (24/3). Park menyuarakan keprihatinan bahwa bahan nuklir Korut dapat berakhir di tangan teroris.

Ia juga memperingatkan kemungkinan terulangnya bencana Chernobyl di kompleks atom utama milik Korut, Yongbyong.

Seorang juru bicara Komite untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK) dari pihak Korut mengatakan pernyataan Presiden Park itu "menginjak-injak dengan keras" perjanjian yang telah susah payah dicapai pada pembicaraan tingkat tinggi bulan lalu, dimana kedua Korea berjanji untuk menghentikan aksi "memfitnah" satu sama lain.

"Jika Park benar-benar ingin melihat adanya perbaikan dalam hubungan antar-Korea, ia pertama-tama harus berhenti mengoceh sembarangan dan belajar cara berbicara dengan kebijaksanaan," kata juru bicara pihak Korut itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Korut KCNA.

"Bahkan, jika orang lain menulis pidato bodoh baginya untuk dibacakan, dia setidaknya harus tahu apa yang perlu disampaikan dan apa yang tidak perlu dikatakan. Ini agar tidak mempermalukan dirinya sendiri," ujarnya.

"Park harus menyadari posisinya karena ia bukan lagi seorang petani yang suka mengoceh pada dirinya sendiri di sudut kamarnya, tetapi ia seorang (presiden) penghuni Blue House (Istana Kepresidenan Korsel)," lanjutnya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement