Jumat 28 Mar 2014 08:52 WIB

Pakistan Bantu Iran Cari Petugas Perbatasannya yang Diculik

Peta Pakistan. Ilustrasi
Foto: Aljazeera
Peta Pakistan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD-- Pakistan Kamis mengatakan akan memberikan semua kemungkinan kerja sama dengan Iran untuk menemukan para penjaga perbatasannya yang diculik oleh kelompok militan. Menjawab pertanyaan, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Tasnim Aslam, dalam penjelasan mingguannya menjelaskan bahwa mayat seorang penjaga Iran yang dibunuh tidak ditemukan di wilayah Pakistan, yang juga memberikan petunjuk tentang penjaga lainnya.

"Tidak ada tanda-tanda kehadiran penjaga Iran di tanah kami. Pemerintah kami telah menyisir wilayah Pakistan dalam mencari penjaga Iran yang hilang itu, meskipun tidak ada petunjuk bahwa mereka berada di Pakistan," katanya.

Dia mengatakan Presiden Iran Hassan Rouhani dan Perdana Menteri Nawaz Sharif juga membahas masalah ini pada pembicaraan per telepon dengan nada diskusi sangat sopan. Pakistan dan Iran menikmati hubungan multifaset yang mengakar.

Dia mengatakan, bahwa penjaga perbatasan Iran hilang setidaknya 5-10 kilometer di dalam Provinsi Sistan dan Jaish-ul-Adl mengklaim tanggung jawab atas kasus penculikan itu. Mengenai keanggotaan Kelompok Pemasok Nuklir, kata juru bicara itu, Pakistan merasa pihaknya memenuhi syarat sebagai anggota NSG pada saat negara telah mengupayakan status untuk kebutuhan energi.

Dia mengatakan, dunia telah mengakui Pakistan sebagai negara nuklir yang bertanggung jawab dan ada juga suara bahwa Pakistan tidak dapat dijauhkan dari Kelompok Pemasok Nuklir. Mengacu pada KTT Keamanan Nuklir yang diadakan baru-baru ini, Tasnim Aslam mengatakan Perdana Menteri Muhammad Nawaz Sharif membuat gerakan yang sangat kuat untuk memasukkan Pakistan di NSG tanpa diskriminatif.

Mengenai pernyataan pemimpin oposisi India Narendra Modi terhadap Pakistan selama kampanye pemilihannya, juru bicara mengatakan, sangat disayangkan bahwa Pakistan menjadi isu kampanye pemilu di India. Dia mengatakan Pakistan mengutuk keras terorisme dalam segala manifestasinya.

Mengenai serangan pesawat tak berawak AS di wilayah Pakistan, Tasnim Aslam mengharap bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan kebijakan baru-baru ini mengenai dihentikannya serangan pesawat tak berawak karena itu kontraproduktif. Dia mengatakan, telah terjadi konsensus internasional yang luas terhadap drone.

Mengacu pada resolusi Parlemen Uni Eropa, dia mengatakan pihaknya meminta semua negara Eropa untuk menahan diri dari menjadi pihak dalam serangan-serangan pesawat tak berawak itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement