REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Area pencarian Malaysia Airlines MH370 bergeser dari sebelumnya berdasarkan analisis data baru. Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan informasi terbaru ini adalah petunjuk baru yang kredibel, Jumat (28/3).
Ia mengatakan ini adalah pencarian yang sangat sulit dan penantian yang melelahkan bagi para keluarga dan rekan. ''Kami berhutang informasi yang kredibel untuk mereka. Kami juga tetap memberitahu publik tentang apa yang terjadi dengan perkembangannya. Itulah yang sedang kami lakukan,'' katanya seperti dikutip AP.
Dalam pencarian di area baru ini, Cina kembali mengirim armadanya. Seperti kapal patroli keselamatan angkatan laut Cina Haixun 01 telah berada di lokasi. Sementara kapal lainnya masih dalam perjalanan.
Saat ini tim pencari tengah berpacu dengan waktu untuk menemukan black box. Towed Pinger Locator dan Bluefin-21 Autonomous Underwater Vehicle yang merupakan alat pendeteksi sinyal black box milik AS telah berada di armada Australia untuk mencari kotak harta karun MH370 tersebut. Alat itu telah ditempatkan di area dekat Perth untuk satu hingga dua hari.
Sebuah pernyataan pemerintah Australia mengatakan tiga penyelidik kecelakaan pesawat dari Biro Keselamatan Transportasi Australia akan membantu pencarian. Para peneliti memiliki keahlian teknis dalam operasi maritim, perekam data penerbangan, dan mengolah bahan-bahan serta ahli dalam teknik kedirgantaraan.
Seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kapal-kapal Cina juga diharapkan memiliki sensor akustik yang dapat mendengarkan sinyal kotak hitam.