Sabtu 29 Mar 2014 00:50 WIB

Demo Pendukung Mursi Tewaskan Seorang Perempuan

  Pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi mengambil tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan di Universitas Kairo, Giza, Mesir, Rabu (26/3).  (AP/Amru Taha)
Pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi mengambil tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan di Universitas Kairo, Giza, Mesir, Rabu (26/3). (AP/Amru Taha)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Demo sejuta orang dari Ikhwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohamed Mursi pada Jumat menewaskan satu orang di Kairo.

"Seorang gadis berjilbab tewas dalam bentrokan di Ain Shams (Kairo) dan belasan orang luka," kata Dinas Ambulans, Jumat petang.

Polisi menembakkan gas air mata dan dibalas dengan lemparan batu, kata saksi mata.

Bentrokan juga terjadi di Iskandariah, kota terbesar kedua setelah Kairo, dan Faiyum.

Di kota Kairo terjadi aksi demo di beberapa tempat seperti di Nasr City, Bilak Dakrur, Giza, dan Shobra Kheima, polisi menembakkan gas air mata dan dibalas dengan lemparan batu dari pendukung Moursi.

Kendati demikian, pendukung Mursi tidak bisa mencapai Bundaran Tahrir karena dihalau ketat oleh aparat keamanan.

Bundaran Rabiah Adawiyah, tempat pembantaian yang menewaskan ratusan pendukung Moursi pada Agustus tahun lalu juga dijaga ketat oleh polisi.

Aksi demo meningkat di sejumlah kota provinsi seperti di Qalyubia, Bani Sweif, Baherah, Kafrus Sheikh, dan Garbiyah, media massa setempat melaporkan.

Pendukung Mursi yang mengusung gambar empat jari tangan, simbol pembantaian Bundaran Rabiah Adawiyah itu meneriakkan yel-yel anti pencalonan mantan Panglima Militer Jenderal Abdel Fatah Al Sisi.

Al Sisi pada Kamis (27/3) menyerahkan semua jabatan pemerintahan yang dia pegang kepada Presiden Adly Mansour.

Sederet jabatan militer yang jabat adalah Kedua Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, Panglima, Menteri Pertahanan dan Produksi Militer, dan Wakil Perdana Menteri.

Al Sisi dikenal sebagai tokoh yang berperan penting dalam pelengseran Presiden Moursi sembilan bulan lalu menyusul demo besar oposisi pada 30 Juni 2013.

Para pengamat memperkirakan, Al Sisi akan memenangkan putaran pertama pemilihan presiden mendatang yang belum ditentukan tanggalnya.

Berbagai jajak pendapat belakangan ini juga selalu menempatkan Al Sisi diurutan teratas, jauh melebih kandidat lainnya seperti. Ikhwanul Muslimin memboikot pemilu tersebut.

Lebih dari 1.400 orang tewas akibat tindakan keras dari aparat keamanan sejak pelengseran Moursi pada Juli tahun lalu, dan ribuan orang lainnya dipenjara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement