Ahad 30 Mar 2014 12:34 WIB

MH370 : Makin Banyak ‘Kemungkinan Serpihan’ Terlihat Tim SAR

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Jumlah objek yang  berhasil dilihat oleh pesawat militer dari tim pencari internasional di Samudera Hindia Selatan dalam pencarian pesawat MH370 terus bertambah. Sementara lima tambahan kapal dikerahkan untuk memperkuat upaya pencarian yang akan digelar hari Ahad (30/3) ini.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) dalam pernyataannya mengabarkan kalau pesawat militer China melaporkan melihat 3 objek dalam operasi pencarian MH370 pada Sabtu (29/3) lalu.

Sementara Angkatan Udara Australia (RAAF) P3 Orion juga melaporkan melihat serangkaian objek di lokasi berbeda dari area pencarian MH370.

Benda-benda yang terlihat oleh pesawat militer China sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita China Xinhua berwarna putih, merah dan oranye.

Objek tersebut masih belum dapat dikonfirmasi atau dipastikan merupakan bagian dari pesawat MH370 sampai benda-benad itu berhasil ditemukan dan diamankan oleh kapal laut yang sedang dikirim ke lokasi tersebut.

AMSA juga menyatakan kapal China Haixun 01 dan kapal AL Australia HMAS Success telah berhasil mengambil sejumlah objek dari lautan yang sebelumnya terlihat oleh pesawat militer pada hari Jum’at (28/3), namun sejauh ini tidak satupun dari benda-benda tersebut yang terkait dengan MH370.

Empat kapal dan 8 pesawat militer dilibatkan dalam pencarian pada hari Sabtu  ini.

Kapten dari salah satu pesawat yang dikerahkan melaporkan tidak berhasil melihat temuan apapun yang signifikan dalam operasi pencarian pada hari Sabtu ini.

"Cuaca di area pencarian sebenarnya cukup bagus – sebagian besar wilayah yang kami sisir bisa terlihat sekitar 4 – 5 kilometer bahkan lebih,” kata Kapten Penerbang, Russel Adams, baru-baru ini.

"Prosedur yang harus kami lakukan dalam pencarian ini adalah semua orang di pesawat akan mendengar kode panggilan 'mark, mark, mark' dari stasiun penerbang, lalu kami menjatuhkan buoy asap atau kembang api yang akan mengeluarkan asap selama 45 menit,” paparnya.

"Pada saat yang bersamaan koordinator taktis akan menggunakan tombol y ang terdapat dalam sistem di pesawat militer yang akan menjatuhkan titik koordinal GPS. Dan kami kemudian akan berusaha memantau objek yang terlihat itu dan mengatur posisi pesawat agar bisa memotret objek tersebut,” katanya.

"Setelah objek itu difoto kami mengirimnya untuk dianalisa dan jika ada kapal laut disekitar kawasan itu, maka kapal laut itu akan mencari objek tersebut dan mengangkatnya dari sana,” tambahnya lagi.

Lima kapal dijadwalkan akan tiba di lokasi pencarian.

Sementara itu dua pesawat Hercules C-130 milik Malaysia akhirnya diterjunkan dan ini merupakan pertama kalinya Malaysia terlibat dalam pencarian maskapai nasional negaranya yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu.

Kapal perang Australia HMAS Toowoomba telah meninggalkan Perth malam ini untuk bergabung dalam pencarian. Dan akan membawa helicopter Seahawk, namun tidak akan mencapai area pencarian untuk beberapa hari kedepan.

Hal ini dilakukan karena kapal Perisai Samudera (Ocean Shield), Kapal Angkatan Laut Australia yang telah dilengkapi dengan alat pemulihan kotak hitam buatan AS, diatur untuk berangkat ke area pencarian besok.

Kotak hitam pesawat mampu memantulkan sinyal dari jarak kedalaman hingga 4 kilometer di bawah laut, namun batere di  kotak  hitam itu hanya mampu memantulkan sinyal selama 30 hari dan akan habis pada tanggal 7 April mendatang.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement