REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Puluhan anggota keluarga penumpang asal Cina pesawat Malaysia Airlines MH370 desak Malaysia minta maaf karena penanganannya mencari MH370 yang tak kunjung jelas, Ahad (30/3).
Mereka juga meminta Perdana Menteri Malaysia Najib Razak meminta maaf pada mereka karena telah mengumumkan MH370 alami kecelakaan di Samudra Hindia.Perwakilan anggota keluarga Cina, Jiang Hui mengatakan mereka ingin pemerintah meminta maaf karena salah langkah.
Mereka mengkritik Perdana Menteri yang langsung mengatakan pesawat kecelakaan dan tak satu pun penumpang selamat. Jiang mengatakan Najib umumkan hal penting itu tanpa bukti.
''Kami minta Malaysia Airlines dan pemerintah Malaysia minta maaf atas kesimpulan mereka pada 24 Maret lalu. Mereka menyebutkannya tanpa bukti yang cukup, bahkan tanpa tanggung jawab, mereka mengatakan semua meninggal,'' kata Jiang di Kuala Lumpur, dilansir dari AP.
Mereka protes dengan membawa spanduk bertuliskan bahasa Cina. ''Kami ingin bukti! Kami ingin kebenaran! kami ingin keluarga kami!''.
Pada hari ini, beberapa anggota keluarga penumpang dari Cina terbang dari Beijing ke Kuala Lumpur untuk minta dipertemukan dengan pihak Malaysia. Jiang mengatakan mereka tetap ingin informasi dan data valid dari MH370.
Mereka juga inginkan pertemuan dengan perwakilan dari Boeing, Rolls Royce dan Inmarsat untuk memperjelas kondisi yang sebenarnya.
Sementara, isu yang beredar baru-baru ini menyebutkan para keluarga yang tak puas akan diterbangkan ke Perth, pusat pencarian MH370 saat ini. Namun, hal itu baru akan dilakukan jika puing yang terbukti terkait dengan MH370 ditemukan. Disebutkan, pihak yang mengurus keluarga korban sedang mempersiapkannya di Perth.