Senin 31 Mar 2014 17:24 WIB

Pencarian MH370 Akan Ditingkatkan, Bukan Diturunkan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Julkifli Marbun
 Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370  berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3).   (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3). (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 tak memiliki batas waktu. Pernyataan ini disampaikan meskipun operasi pencarian internasional gagal menemukan tanda-tanda jejak pesawat hingga sejauh ini.

Dilansir dari Reuters, sebanyak 20 pesawat dan kapal kembali menyusuri wilayah Samudera Hindia yang jaraknya sekitar 2 ribu km barat Perth. "Saya yakin tidak akan memberikan batas waktu pada pencarian," kata Abbott di Perth.

"Peningkatan pencarian dan besarnya operasi kami meningkat, bukan menurun," tambahnya.

Sementara itu, pihak keluarga para korban pesawat semakin mengkritik penanganan pihak Malaysia dalam investigasi dan pencarian, termasuk keputusan bahwa pesawat tersebut telah jatuh di selatan Samudera Hindia pada 8 Maret lalu.

Abbott sendiri membantah bahwa otoritas Malaysia terlalu terburu-buru mengabarkan informasi tersebut. "Bukti menunjukkan bahwa pesawat telah hilang di suatu tempat di selatan Samudera Hindia," katanya.

Malaysia mengatakan pesawat tersebut berbelok tajam dari rute seharusnya. Para penyelidik pun belum menemukan motif atau petunjuk lainnya dari insiden tersebut. Cina sendiri juga mengkritisi penanganan Malaysia.

Meskipun begitu, pejabat Cina mengatakan hal itu dapat dimengerti bahwa tidak semua informasi yang sensitif dapat diungkapkan pada publik.

Sebelumnya, puluhan objek terlihat oleh pesawat pencari di Samudera Hindia.

Sayangnya, tak satupun berhubungan dengan MH370. Otoritas Keamanan Maritim Australia (AMSA) mengatakan sejumlah benda berwarna oranye ditemukan pada Minggu dan ternyata merupakan peralatan memancing.

"Penemuan kemarin tidak ada hubungannya dengan pesawat," katanya.

Tim pencari multinasional dan 10 kapal melakukan pencarian pada Senin kemarin.

Wilayah pencarian terbaru yang lebih dekat pada Perth dan dengan cuaca yang lebih tenang, juga merupakan wilayah dengan banyak sampah.

"Wilayah pencarian berlokasi di luar wilayah tempat sampah," kata Erik van Sebille, seorang ahli laut dari Universitas of New South Wales.

Masalah terbesar kita yakni wilayah pencarian yang luas yang ukurannya hampir seperti Polandia atau New Mexico. Jika tak ditemukan, para pencari harus menggunakan sonar untuk memetakan dasar laut. "Prosesnya sangat panjang untuk menggunakannya. Hal ini dapat dimungkinkan, tapi butuh waktu lama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement