Selasa 01 Apr 2014 00:14 WIB

Pengurus IOM ITB Kunjungi Rumah Penumpang MH370

Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pengurus Ikatan Orang Tua Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (IOM ITB) Sumatera Utara di Medan mengunjungi keluarga Firman Chandra Siregar, penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang belum ditemukan.

"Kedatangan IOM untuk menghibur dan sekaligus menyampaikan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa semua warga dan bangsa Indonesia ikut berempati atas belum pastinya nasib penumpang MH370," kata Ketua IOM ITB Sumut, Nurdin Lubis di Medan, Senin (31/3).

Keprihatinan Presiden, kata Nurdin Lubis yang menjabat Sekda Sumut, diungkapkan saat kunjungan di Sumut terkait peresmian Bandara Kualanamu, Kamis lalu.

Untuk itu, kata Sekda baik sebagai Ketua IOM ITB maupun atas nama Pemprov Sumut berharap keluarga Firman Siregar dan penumpang MH 370 lainya khususnya asal Sumut, kuat dan tabah menghadapi kejadian itu.

"Keluarga diharapkan tetap tegar, karena seluruh bangsa Indonesia termasuk Bapak Presiden ikut berempati dan berdoa agar pesawat ditemukan dan penumpang selamat,"ujarnya.

Kehadiran Nurdin Lubis dan rombongan diterima langsung orang tua Firman yakni Krisman Siregar dan Herlina boru Panjaitan di rumah mereka di Jalan Bunga Kenanga, Medan.

Teman akrab Firman yang ikut mengunjungi rumah Firman, Bona Hamonangan Lubis mengaku ketemu Firman yang alumnus Fakultas Teknik Elektro dan Informatika ITB itu sekitar 20 hari sebelum Pesawat MH370 hilang kontak, sejak Sabtu (8/3) dinihari dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, RRT.

"Kami bertemu di Bandung, sama-sama mengurus dokumen di ITB untuk keperluan administrasi untuk keperluan pekerjaan,"katanya.

Firman mendapat panggilan kerja dari perusahaan Schlumberger Perancis yang ditempatkan di RRT setelah sebelumnya menjalani pembekalan di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Saat itu Firman tampak cukup gembira dengan mengajak saya ke tempat-tempat biasa kami mangkal saat kuliah dulu dan termasuk ke tempat bekas kos dengan alasan untuk bernostalgia," katanya.

Bahkan, kata Bona, mereka sempat berbelanja ke pusat perbelanjaan Paris Van Java Bandung untuk membeli kado ulang tahun teman wanita yang disayanginya.

Teman wanita Firman itu bernama Jessica Tobing, putri dari penyanyi terkenal Christine Panjaitan.

Ayah Firman, Krisman Siregar mengaku bahagia melihat keperdulian tinggi masyarakat Indonesia khususnyat keluarga besar ITB dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas musibah belum ditemukannya pesawat MH370 itu.

"Kami mohon doa agar pesawat dan para penumpang MH 370 yang sampai saat ini belum jelas diketahui nasibnya secara positif dapat ditemukan selamat," katanya.

Seperti sebelum-sebelumnya, Krisman juga menyesalkan Pemerintah Malaysai yang dinilai terlalu terburu-buru mengumumkan pesawat itu jatuh.

"Pengumuman yang disampaikan PM Malaysia belum lama ini terlalu terburu-buru dan tanpa memperhatikan keadaan keluarga penumpang yang saat ini masih menunggu kepastian mengenai pesawat yang dilaporkan hilang," katanya.

Apalagi, pengumuman yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia M Najib Tun Razak pada Senin (24/3) juga masih dari analisa satelit dari Inggris tanpa bukti-bukti yang kuat.

"Kami sendiri masih berharap pesawat yang hilang tersebut dapat ditemukan dalam keadaan selamat,"katanya.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang mengangkut 239 penumpang, termasuk 12 awak kabin, dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014 setelah lepas landas di Lapangan Terbang Internasional Kuala Lumpur (KLIA) menuju Beijing, Tiongkok.

Sebanyak tujuh warga negara Indonesia terdaftar sebagai penumpang pesawat tersebut, yakni Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Chynthya Tio Vinny (47),Indra Suria Tanurisam (57), Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun. Firman, Lo Sugianto (47) dan Chynthya Tio Vinny (47) adalah warga Medan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement