REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Wabah demam berdarah akibat infeksi virus Ebola di Afrika Barat telah menyebar ke ibu kota Guinea dan negara di sekitar berbatasan.
Menurut laporan Doctors Without Borders (MSF), sebanyak 122 pasien yang diduga terjangkit Ebola, 78 pasien telah meninggal dunia. Sebagian besar pasien berada di Guinea. Tetapi pada Ahad (30/3), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa terjadi dua kematian di Sierra Leone dan satu di Liberia yang diduga disebabkan oleh virus Ebola.
"Kami menghadapi epidemi yang belum pernah terlihat di negeri ini," kata koordinator MSF, Mariano Lugli. Dia menambahkan bahwa wabah Ebola menyebar di lokasi yang jauh dari kata strategis dan sangat terpencil.
MSF yang juga dikenal dengan Médecins Sans Frontières menggambarkan Ebola sebagai salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Menyebar dalam darah dan menutup sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan demam tinggi, sakit kepala dan nyeri otot. MSF juga mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan akibat virus itu.