REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak Rabu akan mengunjungi Perth, Australia, untuk melihat langsung operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) penerbangan MH370 yang hilang di Samudera Hindia.
"Perdana Menteri kami telah memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Perth Rabu untuk kunjungan kerja ke pangkalan angkatan udara Pearce, untuk melihat dari tangan pertama operasi pencarian dan juga mengucapkan terima kasih kepada personil yang terlibat dalam upaya pencarian multinasional, termasuk personil Malaysia," kata pejabat Menteri Transportasi Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein dalam konferensi pers di Kuala Lumpur Selasa.
Pada operasi pencarian hari (Selasa) ini, dia mengatakan, total 10 pesawat dan 10 kapal mencari di area seluas 254.000 kilometer persegi di Samudra Hindia selatan.
Indonesia telah memberikan izin untuk 94 sorti - oleh pesawat dari sembilan negara yang berbeda - untuk terbang di wilayah udaranya, sebagai bagian dari pencarian ini, katanya menambahkan .
Pesawat MAS Boeing 777-200ER, dengan 239 penumpang dan awak di atas kapal, termasuk tujuh warga negara Indonesia, menghilang pada 8 Maret, sekitar satu jam setelah penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing lepas landas dari Bandara Internasional KL pada pukul 00.41 waktu setempat.
Pada 24 Maret, Najib mengumumkan bahwa (jalur penerbangan) Penerbangan MH370 berakhir di wilayah terpencil di Samudera Hindia selatan berdasarkan analisis rinci data satelit.
Pengumuman ini telah memicu kekecewaan di kalangan banyak kerabat orang-orang di dalam pesawat terbang yang hilang yang meminta pihak berwenang untuk memberikan bukti nyata dalam temuan mereka.
Hishammuddin, yang juga Menteri Pertahanan, mengatakan ia akan berangkat ke markas Komando Pasifik Amerika Serikat di Hawaii Selasa untuk menghadiri pertemuan para Menteri Pertahanan AS-ASEAN.
Dia mengatakan atas nama Pemerintah Malaysia, ia akan berbagi dengan rekan-rekan ASEAN dan Pemerintah Amerika Serikat mengenai perkembangan terbaru pencarian penerbangan MH370.
"Saya akan menyampaikan kepada tetangga ASEAN dan Amerika Serikat, penghargaan yang setinggi-tingginya dari Malaysia untuk bantuan yang sangat berharga dalam upaya pencarian multi-nasional itu," katanya.
Ia mengatakan, ia juga akan membahas kemungkinan penggelaran aset militer yang lebih spesifik, dalam hal Malaysia diperlukan untuk memulai tahap operasi yang lebih kompleks.
Kepada para kerabat penumpang MH370, katanya, pemerintah akan mengadakan briefing tingkat tinggi segera untuk keluarga-keluarga, untuk memberitahu mereka mengenai perkembangan terbaru mengenai pencarian MH370.
"Kami menemukan diri kita dalam posisi yang sulit. Pertanyaan yang secara prinsipil keluarga-keluarga ingin jawaban, adalah pertanyaan yang kita tidak punya jawaban untuk menjawabnya. Yaitu, di mana orang-orang yang mereka cintai, dan di mana pesawat dengan nomor penerbangan MH370 itu berada," katanya.
Ia berjanji Malaysia akan terus mencari, dan terus menyelidiki, dan tidak akan pernah menyerah sampai menemukan apa yang terjadi pada penerbangan MH370 itu.